DENPASAR – Jelang pertemuan IMF-World Bank yang akan berlangsung 8 sampai 14 Oktober 2018 di Nusa Dua Bali, maskapai Garuda Indonesia terus melakukan langkah koordinasi dengan pemerintah.
Pertemuan yang akan diikuti 15 ribu peserta dari 189 negara, pihak Garuda akan menyiapkan layanan penerbangan dari Asia Utara menuju Denpasar.
Direktur Utama PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk, Pahala N Mansury di Denpasar saat menghadiri Dharma Shanti Nyepi Garuda Indonesia Jumat (30/3) lalu di Sanur mengatakan,
dalam hajatan IMF-World Bank nanti kemungkinan akan ada penerbangan tambahan (extra flight) untuk memfasilitasi penumpang-penumpang yang merupakan peserta untuk datang ke Bali.
Dia memastikan kapasitas penerbangan sangat memadai. “Masih kami bahas jumlah ekstra flightnya. Nanti akan kami informasikan lagi,” kata Pahala.
Pihaknya juga akan melakukan beberapa reroute atau perubahan rute untuk memaksimalkan pelayanan. “Rerouting beberapa rute-rute itu juga merupakan salah satu opsi yang kami lakukan,” tandasnya.
“Misalnya rute yang sebelumnya dari Shanghai-Jakarta, Beijing-Jakarta, mungkin apabila masih memerlukan kami bisa lakukan rerouting melalui Denpasar baru menuju ke Jakarta,” jelas Pahala.
Selain itu, kemungkinan ada opsi lain juga disiapkan pihak Garuda untuk para delegasi yang ingin menjelajah destinasi lainnya di Tanah Air.
Saat ini, dia menyebutkan armada yang melayani penumpang sebanyak 202 armada yakni 144 Garuda Indonesia dan 58 Citilink.
“Kebetulan mereka (penumpang delegasi IMF) sudah ada di Denpasar, bagaimana agar bisa mengangkut para penumpang tersebut. Sehingga nantinya bukan hanya berhenti di Denpasar saja,” bebernya.
“Tapi setelah menghadiri pertemuan IMF mungkin saja akan melakukan perjalanan ke berbagai destinasi lain di Indonesia,” katanya.
“Terlebih ada beberapa destinasi di luar Bali yang juga ditawarkan pemerintah,” imbuhnya.