SINGARAJA – Pemerintah menjamin pasokan sembako di Kabupaten Buleleng jelang hari raya Idul Fitri 1440 hijriah dalam kondisi aman.
Ketersediaan pasokan itu, dijamin tak akan memicu kenaikan harga secara tak wajar. Pemerintah pun terus berupaya menjaga stabilitas harga, sehingga tak memicu inflasi terlalu tinggi.
Khusus komoditas beras, kini ketersediaan beras di Buleleng mencapai 78ribu ton. Sementara kebutuhan konsumsi masyarakat rata-rata 74ribu ton, paling banyak 75ribu ton per tahun.
Praktis terdapat cadangan hingga 4ribu ton beras. Bukan hanya beras, ketersediaan daging sapi, daging ayam, dan telur ayam juga dalam kondisi stabil.
“Distribusi dan cadangan pangan sekarang dalam kondisi aman. Kalau beras, sekarang aman sekali. Apalagi waktu ini baru panen. Jadi cadangannya sangat aman.
Memang ada kenaikan harga beberapa komoditas, seperti daging ayam. Itu naiknya kisaran Rp 1.500 per kilogram. Kami kira itu masih wajar,” kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan Buleleng Nyoman Surya Temaja.
Selain itu harga sejumlah bumbu dapur juga telah dalam kondisi stabil. Misalnya bawang putih yang harganya sempat menyentuh Rp 80ribu per kilogram. Kini harganya berkisar antara Rp 30ribu sampai Rp 35ribu per kilogram.
Harga yang relative stabil itu membuat laju inflasi juga cukup rendah. Pada April 2019, inflasi di Buleleng hanya 0,39 persen.
Di bawah inflasi nasional yang mencapai 0,44 persen, namun lebih tinggi dari inflasi Denpasar yang ada di angka 0,26 persen. Inflasi pada bulan April dipicu kenaikan harga bawang putih serta penyesuaian harga tiket transportasi.