26.7 C
Jakarta
27 April 2024, 6:43 AM WIB

Cukupi Kebutuhan Air Baku, Bangun Bendungan Tamblang di 2018

RadarBali.com – Setelah proyek Bendungan Titab tuntas, Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali Penida berencana membangun kembali proyek bendungan di Bali Utara.

Rencananya, bendungan yang berada di Desa Tamblang, Kecamatan Kubutambahan, ini akan dibangun pada akhir 2018 mendatang.

Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali Penida Ketut Jayada menyatakan, proses pengerjaan proyek bendungan Tamblang saat ini masih dalam tahap desain.

Dengan keberadaan bendungan Tamblang ini, kebutuhan air di Kawasan Bali Utara bisa tercover.

“Terlebih akan ada rencana pembangunan bandara. Bendungan ini bisa mengcover itu, kalau benar rencana tersebut terealisasi,” ujarnya.

Air baku yang dihasilkan bendungan Tamblang mencapai 600 liter per detik. Selain menghasilkan air baku yang digunakan untuk konsumsi masyarakat, bendungan Tamblang juga mampu mengairi lahan irigasi seluas 518 hektare.

Rencananya, bendungan ini akan memiliki daya tampung 6,9 juta kubik air. “Kami usulkan akhir 2018 atau awal 2019 sudah bisa lelang,” terang Jayada.

Dia menambahkan, Bali merupakan pulau kecil yang sumber daya airnya memiliki keterbatasan. Untuk kebutuhan domestik maupun perumahan dan industri, Bali membutuhkan air yang cukup besar.

Sehingga dengan keterbatasan lahan ini, pihaknya terus mengupayakan untuk membangun beberapa bendungan untuk memenuhi kebutuhan air di Bali.

“Dengan keberadaan waduk ini, saat musim hujan airnya bisa ditampung untuk dimanfaatkan saat musim kemarau,” pungkasnya. 

RadarBali.com – Setelah proyek Bendungan Titab tuntas, Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali Penida berencana membangun kembali proyek bendungan di Bali Utara.

Rencananya, bendungan yang berada di Desa Tamblang, Kecamatan Kubutambahan, ini akan dibangun pada akhir 2018 mendatang.

Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali Penida Ketut Jayada menyatakan, proses pengerjaan proyek bendungan Tamblang saat ini masih dalam tahap desain.

Dengan keberadaan bendungan Tamblang ini, kebutuhan air di Kawasan Bali Utara bisa tercover.

“Terlebih akan ada rencana pembangunan bandara. Bendungan ini bisa mengcover itu, kalau benar rencana tersebut terealisasi,” ujarnya.

Air baku yang dihasilkan bendungan Tamblang mencapai 600 liter per detik. Selain menghasilkan air baku yang digunakan untuk konsumsi masyarakat, bendungan Tamblang juga mampu mengairi lahan irigasi seluas 518 hektare.

Rencananya, bendungan ini akan memiliki daya tampung 6,9 juta kubik air. “Kami usulkan akhir 2018 atau awal 2019 sudah bisa lelang,” terang Jayada.

Dia menambahkan, Bali merupakan pulau kecil yang sumber daya airnya memiliki keterbatasan. Untuk kebutuhan domestik maupun perumahan dan industri, Bali membutuhkan air yang cukup besar.

Sehingga dengan keterbatasan lahan ini, pihaknya terus mengupayakan untuk membangun beberapa bendungan untuk memenuhi kebutuhan air di Bali.

“Dengan keberadaan waduk ini, saat musim hujan airnya bisa ditampung untuk dimanfaatkan saat musim kemarau,” pungkasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/