GEROKGAK – Petani rumput laut di perkampungan nelayan Dusun Mandar Sari, Sumber Kima, Gerokgak sedang menikmati panen rumput laut diawal bulan Januari 2020 ini.
Menurut petani rumput laut Desa Patas, Gerokgak, Abdul Hamid, petani memanen rumput laut hampir setiap bulan.
Jika air laut surut, petani lebih mudah memanen, tetapi saat air laut pasang agak lebih susah. Menurutnya, kendala yang dihadapi pembudi daya rumput laut di lapangan itu cukup beragam.
Salah satunya, tiram dan lumut serta beberapa penyakit tanaman yang menyerang rumput laut ketika dibudidayakan.
Hal tersebut kadang kala mengakibatkan gagal panen. Sehingga kualitasnya rendah, lalu hasil panennya tidak hanya sulit dijual, tapi juga tidak dapat dijadikan bibit.
“Kendala lain yang dialami nelayan budidaya rumput laut yakni masalah modal usaha,” ungkap Abdul Hamid.
Diakui Abdul Hamid, untuk rumput laut dengan kualitas bagus, tidaklah mudah mendapatkannya karena nelayan harus membudidaya pada tengah laut.
“Kalau untuk harga saat ini masih rendah dengan harga basah rumput laut Rp 2 ribu,” pungkas Abdul Hamid.