SINGARAJA – Penikmat durian di Buleleng tumpah ruah. Mereka memadati Rumah Jabatan Bupati Buleleng, untuk mencicipi durian-durian unggul di Buleleng.
Terlebih durian-durian itu dibagikan secara gratis. Sejak pukul 08.00 pagi, warga sudah memadati areal rumah jabatan.
Tepat pukul 09.00 acara pesta durian itu dibuka. Begitu dibuka, durian-durian unggul yang dibagi-bagikan secara gratis, langsung diserbu masyarakat.
Tak pelak, warga pun berebut demi mendapatkan sebutir durian. Ada yang memilih memakannya di tempat.
Ada pula yang ramai-ramai membawa pulang durian yang mereka tak dapat. Tak hanya sebutir durian, namun lima butir sekaligus.
Tak kurang dari seribu butir durian dibagikan secara cuma-cuma. Selain itu ada 214 butir durian lain yang disertakan dalam kontes durian unggul.
Sebanyak 183 butir durian diantaranya merupakan varietas lokal. Sementara 31 butir durian lainnya merupakan durian kane dan montong, yang disertakan dalam kontes durian favorit.
Kepala Dinas Pertanian Buleleng I Made Sumiarta mengatakan, kontes durian lokal itu sengaja digelar untuk mencari bibit unggul.
Durian yang dinyatakan unggul, nantinya akan menjadi indukan bibit durian yang dikembangkan di Buleleng.
Menurutnya varietas durian lokal di Buleleng sudah diakui di Indonesia. Terutama untuk durian bestala.
“Itu satu-satunya varietas durian lokal Bali yang diakui. Memang sangat khas. Seperti bentuknya. rasanya juga manis dan legit, ada juga karakter pahitnya,” jelas Sumiarta.
Selain itu ada pula durian lokal di Desa Madenan. “Kalau durian lokal ini orang sana menyebutnya numpen.
Jadi tidak ada bijinya, kalau toh ada, bijinya kecil sekali. Hampir semuanya daging, rasanya juga manis dan legit,” tuturnya.
Rencananya durian yang menang dalam kontes tersebut, akan dikembangkan menjadi indukan bibit durian.
Tahun depan dipastikan ada 5.000 bibit durian lokal yang akan dikembangkan, yang bersumber dari durian juara itu.
“Nanti bibitnya kami kembangkan di masyarakat. Kami monitor terus perkembangannya. Kami juga dorong masyarakat memberi perlakuan yang baik.
Karena selama ini kan durian lokal itu cenderung minim perlakuan, jarang dipupuk dan tidak pernah dipangkas. Dengan perlakuan yang baik, sekitar 5 tahun itu sudah bisa dinikmati buahnya,” kata Sumiarta.
Sementara itu Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana mengatakan, dirinya akan membuat sebuah lembaga quality control untuk buah-buah lokal Buleleng. Termasuk buah durian di dalamnya.
“Misalnya kalau mau belanja di Pasar Banyuasri. Nanti durian-durian yang berkualitas saja yang ada di sana. Ada sertifikasi dan garansi mutu,” tegas Agus.
Sekadar diketahui kini di Buleleng lahan perkebunan durian diperkirakan mencapai 20 ribu hektare.
Ada yang dikembangkan secara serius, ditanam sebagai tanaman sela, maupun sekadar ditanam sebagai tanaman hias di taman. Jumlah populasi pohon durian, diperkirakan lebih dari 120ribu batang.