GEROKGAK – Pasar rumput laut ternyata terbuka lebar. Sayangnya, Budi daya rumput laut ini terkendala bibit. Hal ini yang dirasakan pembudi daya rumput laut dari Kelompok Nelayan KUB Segara Indah di Desa Sumberkima, Gerokgak, Buleleng.
Keterbatasan bibit itu akhirnya bisa teratasi setelah adanya bantuan dari bibit rumput jenis cottoni, dari Balai Perikanan Budidaya Air Payau (BPBAP) Situbondo Kementerian Perikanan dan Kelautan. Sebanyak 750 kilogram bibit rumput diberikan yang akan ditanam pada kebun rumput laut seluas 5 hektare milik kelompok nelayan Desa Sumberkima yang kini juga sedang melakukan budidaya kerang abalon.
Menurut Ketua Kelompok Nelayan Segara Indah Sumberkima Khairus Saleh, bantuan bibit rumput laut diberikan oleh BPBAP kepada kelompok nelayan Sumberkima. Setelah pihak BPBAP melihat para nelayan di desa sukses melakukan budidaya rumput laut. Selain itu kualitas rumput laut sangat bagus. Tidak pernah terserang hama laut dan penyakit.
“Rumput laut yang kami hasilkan selalu terserap pabrik. Namun serapan pabrik yang begitu besar dengan jumlah berton-ton. Namun kami terkendala dengan bibit rumput laut. Sehingga bantuan bibit diberikan,” ungkapnya dihubungi koran ini, (2/9) kemarin.
Dilanjutkan Khairus Saleh, bukan hanya itu saja mengapa bantuan bibit rumput diberikan. Tetapi karena komitmen dari para nelayan untuk melakukan budidaya. Selain itu kondisi air laut di daerah Sumberkima yang cocok untuk budidaya rumput.
“Bibit rumput laut tersebut akan kami tanam pada kebun rumput laut seluas 5 hektar. Dengan budidaya secara sederhana. Bibit-bibit rumput laut tersebut diikat pada tali dengan kedalam air laut sekitar 3-5 meter,” ujarnya.
Sebelum rumput laut dengan jenis cottoni yang pihaknya tanam dengan bibit sekitar 5 ton. Mampu menghasilkan rumput laut setiap kali panen sekitar 9 ton yang diserap langsung oleh pabrik. Namun serapan masih kecil tak sesuai permintaan pabrik yang jumlahnya mencapai 15 ton.
Saleh mangaku harga rumput laut di tengah pandemi Covid-19 memang sempat anjlok. Namun berangsur membaik. Saat ini harga rumput laut basah per kilogramnya sebesar Rp 1.500. “Bahkan sekarang, naik Rp 200 per kilogram,” ucapnya.
Saleh menambahkan budidaya rumput laut sembari juga melakukan budidaya kerang abalon. Kini sudah mampu menjadi tambahan pendapat nelayan Desa Sumberkima. Sekaligus menjadi pekerjaan tambahan selain sebagai nelayan.