NUSA DUA, radarbali.id- Menjelang Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 pada November 2022 mendatang, banyak genda pemerintahan yang diselenggarakan oleh berbagai institusi, termasuk Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia.
Gelaran rangkaian acara G20 Tourism Working Group (TWG), Tourism Ministerial Meeting (TMM), dan World Tourism Day (WTD) 2022 baru saja berakhir.
Acara yang berlangsung pada 23-28 September 2022 ini merupakan inisiasi dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia yang berfokus dalam membahas pemulihan pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan. Diskusi multilateral ini diikuti oleh ratusan delegasi dari 20 negara anggota G20 dan juga 15 negara dan institusi undangan.
Diharapkan forum ini dapat memberikan rekomendasi untuk para pemangku kepentingan agar bisa berkolaborasi mengembangkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif pasca pandemi COVID-19.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, Sandiaga Uno menyampaikan sektor pariwisata menjadi pilar penting dalam pembangunan dan pemulihan ekonomi pasca pandemi.
“Dalam momentum Presidensi G20 Indonesia ini, pemangku kepentingan di sektor pariwisata dari berbagai negara menyatukan visi dan misi dan berbagi ide kreatif yang berorientasi pada people dan planet guna memperkuat resiliensi sehingga sektor ini dapat mendukung kebangkitan ekonomi dan terbukanya lapangan kerja yang ditargetkan sebanyak 1,1 juta tahun ini dan 4,4 juta di tahun 2024. Dalam mewujudkan resiliensi sektor pariwisata dengan semangat gerak cepat (gercep), gerak bersama (geber) dan garap semua potensi online (gaspol), tentunya pemerintah perlu dukungan dari seluruh pihak, termasuk pihak swasta. Oleh karena itu, saya mengapresiasi langkah Grab Indonesia yang secara berkelanjutan mendukung perkembangan pariwisata, khususnya di Bali, dengan digitalisasi dan adopsi kendaraan elektrik,” ucapnya.
Walaupun bahasannya cukup serius, ternyata ada momen-momen unik selama perhelatan forum internasional ini. Pertama, Menparekraf kendarai motor dan mobil listrik saat kunjungi resto legendaris. Menparekraf Sandiaga Uno menyempatkan diri untuk mengunjungi Resto Legendaris Warung Nasi Ayam Bu Oki menggunakan motor listrik di sela kegiatan selama di Bali.
Pada Rabu (28/9), ia mengendarai GrabElectric dari lokasi acara di Grand Hyatt Nusa Dua menuju ke salah satu cabang Warung Nasi Ayam Bu Oki yang terletak di Nusa Dua.
Berjarak 1,5 km, perjalanan ditempuh dalam waktu 5 menit dan tentunya tidak mengeluarkan emisi sama sekali.
Menteri Sandiaga juga ditemani oleh President of Grab Indonesia, Ridzki Kramadibrata, Director of East Indonesia, dan Pemengaruh Media Sosial/Social Media Influencer Yudist Ardhana selama perjalanan.
Tak hanya menjajal motor GrabElectric, ia juga mencoba GrabElectric roda empat setelah saat bertolak dari Resto Legendaris GrabFood di Bali. Tak hanya GrabElectric yang digunakan, lokasi utama berlangsungnya rangkaian G20 TWG, TMM, dan WTD di area Grand Hyatt Nusa Dua juga dilengkapi oleh puluhan armada ramah lingkungan dari Grab.
Puluhan skuter dan sepeda listrik GrabElectric disiagakan untuk menunjang perpindahan para delegasi dari satu titik acara ke titik acara lainnya. Beberapa peserta rangkaian acara juga terlihat antusias dalam mencoba menggunakan skuter dan sepeda elektrik ini.
Kedua, Menparekraf Sandiaga Uno jualan nasi ayam Bali. Tentu banyak masyarakat Bali yang sudah familiar dengan kenikmatan perpaduan lauk pauk Warung Nasi Ayam Bu Oki yang terkenal pedas, tak heran ia juga terpilih menjadi salah satu Resto Legendaris GrabFood di Bali.
Namun ada pemandangan unik yang terjadi pada Rabu (28/9) karena Menparekraf Sandiaga Uno terlihat melayani satu pesanan GrabFood.
Tak hanya sekadar mencicipi legenda kuliner, ia juga belajar lebih jauh mengenai sejarah berdirinya restoran dan juga perjalanan digitalisasi dari Ibu Oki yang memulai usahanya pasca tragedi Bom Bali 1.
Tersanjung dengan kunjungan Menparekraf ke gerainya, Ibu Oki sangat mengapresiasi perhatian Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif terhadap kemajuan UMKM lokal di Bali.
“Senang sekali kedatangan Pak Menteri Sandiaga ke warung sederhana kami, terlebih dengan kondisi pemesanan order yang masih belum pulih sepenuhnya pasca pandemi. Meski demikian, bantuan layanan pemesanan makanan online sangat membantu karena saat ini 40 persen order merupakan kontribusi dari pemesanan online. Tanpa digitalisasi tentunya akan sulit bagi saya dan usaha ini dapat pulih secepat ini,” ungkap Ni Luh Sri Maryawati, pemilik Warung Nasi Ayam Ibu Oki.
Ketiga, penanaman 15 ribu pohon bakau rayakan World Tourism Day. Dalam rangkaian G20 TMM di Bali, Menteri Parekraf Sandiaga Uno menerima secara simbolis 15.000 bibit tanaman bakau dari Grab Indonesia yang kemudian ditanam di area konservasi bakau UPTD Tahura Ngurah Rai di Pantai Telaga Waja, Tanjung Benoa.
Ada pun dana yang digunakan dalam pembelian, penanaman dan pemeliharaan bakau ini berasal dari Dana Tanam Pohon yang diinisiasi oleh Grab sejak tahun 2020.
“Kegiatan sehari-hari yang kita lakukan, sedikit banyak akan menghasilkan emisi karbon. Untuk menyeimbangkan emisi karbon yang terlepas ke atmosfer bumi, kita coba lakukan penanaman pohon. Melalui inisiatif #LangkahHijau, kami mengajak pengguna layanan Grab untuk mengaktifkan fitur Dana Tanam Pohon dan berkontribusi Rp 200-Rp 500 per transaksi (tergantung jenis layanan yang digunakan). Dana ini yang kemudian kami gunakan untuk menanam lebih banyak pohon. Hingga akhir 2021, kami telah menanam total 42 ribu pohon di seluruh Asia Tenggara,” jelas President of Grab Indonesia, Ridzki Kramadibrata.
Keempat, berdiskusi langsung dengan UMKM pariwisata lokal. Sebagai salah satu rangkaian acara G20 TWG, para delegasi juga berdiskusi langsung dengan para pelaku pariwisata di Bali melalui kegiatan diskusi kelompok terpumpun (DKT).
Acara yang diselenggarakan di area Garuda Wisnu Kencana Cultural Park ini turut dihadiri oleh perwakilan mitra pengemudi GrabCar dan GrabBike Electric, serta mitra merchant GrabFood dan GrabMart, Plt. Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan
Kemenparekraf/Baparekraf Frans Teguh, Kepala Biro Komunikasi Kemenparekraf/Baparekraf I Gusti Ayu Dewi Hendriyani, serta Director of East Indonesia, Grab Indonesia, Halim Wijaya.
Hasil dari DKT ini merangkum tentang pentingnya peran UMKM dalam pemulihan sektor pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan, serta mengetahui masukan dari para pelaku pariwisata untuk pengembangan kebijakan di sektor ini.
Dari diskusi tersebut, pemangku kepentingan dan pengambil kebijakan dari berbagai negara dapat memikirkan cara kerja sama yang tepat untuk mengharmonisasikan dunia pariwisata dan ekonomi kreatif dengan meningkatkan peran UMKM untuk mendukung kebangkitan ekonomi. (ken/mar)