33.4 C
Jakarta
22 November 2024, 14:42 PM WIB

Khusus Pedagang Banyuasri, Perumda Pasar Usulkan Keringanan Tarif

SINGARAJA – Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Pasar Argha Nayottama Buleleng mengusulkan tarif yang lebih ringan bagi para pedagang yang beraktivitas di Pasar Banyuasri.

Apabila mengacu pada tarif yang ditetapkan oleh tim apraisal, dapat dipastikan para pedagang memilih angkat kaki dari pasar tersebut.

Perumda Pasar telah mengajukan permohonan Kerjasama Pemanfaatan (KSP) aset pada Pemkab Buleleng. Biasanya KSP merujuk pada nilai yang ditetapkan tim apraisal.

Khusus untuk Pasar Banyuasri, perusahaan mengusulkan agar pungutan dapat diringankan. Sampai dengan kondisi ekonomi membaik.

“Kalau menggunakan harga apraisal itu tidak mungkin. Karena pungutan harian untuk ruko itu Rp 150 ribu per hari.

Kami mengusulkan agar pungutan untuk ruko itu maksimal Rp 25 ribu per hari, untuk pedagang los Rp 5 ribu per hari,

dan untuk pasar tumpah Rp 7 ribu per hari,” kata Dirut Perumda Pasar, Made Agus Yudi Arsana saat ditemui di Rumah Jabatan Buleleng kemarin.

Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana secara terpisah menyebut, pihaknya dapat memahami permohonan dari Perumda Pasar tersebut.

Bupati Agus menyatakan pemerintah pada prinsipnya tak ingin tarif pungutan di dalam pasar terlalu tinggi. Sebab akan berdampak pada aktivitas ekonomi di Buleleng.

“Kami berpikir bagaimana agar pasar itu bisa bergerak untuk rakyat kecil. Memberi multiplier effect pada perekonomian masyarakat, agar bisa menggerakkan ekonomi daerah.

Tim akan mengkaji usulan dari Perumda Pasar, dua hari lagi (Jumat, Red) sudah ada penetapan tariff. Ini khusus untuk pedagang kecil. Kalau ATM, tarif reklame, dan franchise, itu beda lagi harganya,” kata Bupati Agus.

Setelah tarif ditetapkan, Agus meminta agar Perumda Pasar segera menyiapkan para pedagang untuk masuk ke dalam pasar induk hasil revitalisasi.

Apabila ada dewasa (hari baik, Red), pedagang diharapkan sudah bisa masuk ke dalam pasar pada pekan depan.

“Peresmiannya belakangan saat HUT kota tidak masalah. Yang penting pedagang masuk dulu,” tegasnya.

Sekadar diketahui, revitalisasi Pasar Banyuasri merupakan salah satu proyek prestisius di Buleleng. Revitalisasi pasar itu menelan dana sebanyak Rp 159,5 miliar. Pasar itu kini menampung 116 kios, 92 ruko, dan 804 lapak pedagang. 

SINGARAJA – Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Pasar Argha Nayottama Buleleng mengusulkan tarif yang lebih ringan bagi para pedagang yang beraktivitas di Pasar Banyuasri.

Apabila mengacu pada tarif yang ditetapkan oleh tim apraisal, dapat dipastikan para pedagang memilih angkat kaki dari pasar tersebut.

Perumda Pasar telah mengajukan permohonan Kerjasama Pemanfaatan (KSP) aset pada Pemkab Buleleng. Biasanya KSP merujuk pada nilai yang ditetapkan tim apraisal.

Khusus untuk Pasar Banyuasri, perusahaan mengusulkan agar pungutan dapat diringankan. Sampai dengan kondisi ekonomi membaik.

“Kalau menggunakan harga apraisal itu tidak mungkin. Karena pungutan harian untuk ruko itu Rp 150 ribu per hari.

Kami mengusulkan agar pungutan untuk ruko itu maksimal Rp 25 ribu per hari, untuk pedagang los Rp 5 ribu per hari,

dan untuk pasar tumpah Rp 7 ribu per hari,” kata Dirut Perumda Pasar, Made Agus Yudi Arsana saat ditemui di Rumah Jabatan Buleleng kemarin.

Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana secara terpisah menyebut, pihaknya dapat memahami permohonan dari Perumda Pasar tersebut.

Bupati Agus menyatakan pemerintah pada prinsipnya tak ingin tarif pungutan di dalam pasar terlalu tinggi. Sebab akan berdampak pada aktivitas ekonomi di Buleleng.

“Kami berpikir bagaimana agar pasar itu bisa bergerak untuk rakyat kecil. Memberi multiplier effect pada perekonomian masyarakat, agar bisa menggerakkan ekonomi daerah.

Tim akan mengkaji usulan dari Perumda Pasar, dua hari lagi (Jumat, Red) sudah ada penetapan tariff. Ini khusus untuk pedagang kecil. Kalau ATM, tarif reklame, dan franchise, itu beda lagi harganya,” kata Bupati Agus.

Setelah tarif ditetapkan, Agus meminta agar Perumda Pasar segera menyiapkan para pedagang untuk masuk ke dalam pasar induk hasil revitalisasi.

Apabila ada dewasa (hari baik, Red), pedagang diharapkan sudah bisa masuk ke dalam pasar pada pekan depan.

“Peresmiannya belakangan saat HUT kota tidak masalah. Yang penting pedagang masuk dulu,” tegasnya.

Sekadar diketahui, revitalisasi Pasar Banyuasri merupakan salah satu proyek prestisius di Buleleng. Revitalisasi pasar itu menelan dana sebanyak Rp 159,5 miliar. Pasar itu kini menampung 116 kios, 92 ruko, dan 804 lapak pedagang. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/