33.4 C
Jakarta
22 November 2024, 12:17 PM WIB

Targetkan Zero Emissions, Zero Waste dan Zero Barriers pada 2030

DENPASAR – Sebagai bagian dari misi sustainability perusahaan dalam menciptakan dampak positif dan memberikan manfaat jangka panjang bagi manusia dan bumi,

Gojek, platform on-demand terdepan di Asia Tenggara, mengumumkan komitmen Three Zeros: Zero Emissions, Zero Waste dan Zero Barriers, untuk dicapai pada 2030.

Tujuan Three Zeros ini didasari oleh tiga pilar strategis: pelestarian lingkungan (GoGreener) untuk memastikan pencapaian Zero Emissions dan Zero Waste,

pertumbuhan sosial ekonomi (GoForward), serta kesetaraan dan keberagaman (GoTogether) untuk memastikan pencapaian Zero Barriers.

Tiga pilar tersebut fokus pada isu-isu lingkungan dan sosial yang paling mendesak sekaligus memberikan dampak paling signifikan bagi seluruh pemangku kepentingan.

Gojek mencanangkan komitmen ini dalam laporan berkelanjutan (sustainability report) pertamanya yang diluncurkan pada hari ini.

Sustainability report Gojek  juga memaparkan berbagai pencapaian dan langkah ke depan perusahaan untuk mengimplementasikan praktik-praktis bisnis dengan memperhatikan aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG).

Laporan sustainability Gojek dengan indikator ESG yang telah melalui proses assurance oleh PricewaterhouseCoopers (PwC)

ini merupakan yang pertama dibuat oleh perusahaan berbasis internet di Asia Tenggara dengan menggunakan standar global.

Gojek telah menjadi katalis di industri teknologi Asia Tenggara yang mengintegrasikan praktik-praktik terbaik ESG di seluruh aspek operasional bisnisnya dan secara transparan menginformasikan kinerja perusahaan terkait topik-topik ESG.

Co-CEO Gojek Kevin Aluwi mengatakan, Gojek selalu menjadi perusahaan yang fokus dalam memberikan manfaat bagi masyarakat dan di saat yang bersamaan menjaga pertumbuhan bisnis.

Hal tersebut merupakan bagian dari DNA start up besar Asean ini dan menjadi alasan mengapa orang bekerja di Gojek.

“Seiring dengan pertumbuhan Gojek, semakin penting juga untuk mencari cara agar kami dapat bertindak dengan bertanggung jawab,

serta terus mendorong dan menjadi katalis di industri terutama untuk isu-isu penting,” beber Kevin Aluwi.

Oleh karena itu, Gojek terus meningkatkan upaya dalam mengintegrasikan aspek lingkungan dan sosial sebagai bagian penting dari perusahaan.

“Kami berharap upaya ini dapat menciptakan perubahan positif bagi masyarakat dan mitra, serta bagi bumi tempat kita tinggal ini sehingga kami dapat terus mewujudkan misi Gojek untuk jangka panjang,” katanya.

Co-CEO Gojek Andre Soelistyo menambahkan, sektor swasta sangat diharapkan untuk bertindak dan membantu mengatasi isu-isu lingkungan dan sosial yang penting dan berdampak pada masyarakat dan lingkungan.

“Seiring dengan berkembangnya Gojek, dan dengan jutaan orang yang bergantung pada platform kami setiap harinya, kami memiliki tanggung jawab untuk ikut ambil bagian dan menjalankan bisnis secara berkelanjutan,” tandasnya.

Untuk semakin memastikan akuntabilitas, Gojek juga membentuk Dewan Penasihat Berkelanjutan atau Sustainability Advisory Council yang beranggotakan

para pakar eksternal independen dari berbagai organisasi, seperti UN Women, ASEAN Centre for Energy, Universitas Indonesia, dan lainnya.

“Untuk mencapai berbagai berbagai target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) dalam waktu kurang dari 10 tahun, kita harus mulai bertindak.

Berlandaskan pada  ilmu pengetahuan,  selaras dengan standar global serta metodologi berbasis data, kami membangun strategi ESG Gojek dengan tujuan untuk

menciptakan dampak positif dan pembangunan ekonomi yang inklusif, dimanapun kami berada. Gojek tidak dapat mencapai berbagai berbagai target SDGs

sendirian tanpa berkolaborasi dengan pihak-pihak yang memiliki tujuan yang sama,” kata Tanah Sullivan, Group Head of Sustainability, Gojek.

DENPASAR – Sebagai bagian dari misi sustainability perusahaan dalam menciptakan dampak positif dan memberikan manfaat jangka panjang bagi manusia dan bumi,

Gojek, platform on-demand terdepan di Asia Tenggara, mengumumkan komitmen Three Zeros: Zero Emissions, Zero Waste dan Zero Barriers, untuk dicapai pada 2030.

Tujuan Three Zeros ini didasari oleh tiga pilar strategis: pelestarian lingkungan (GoGreener) untuk memastikan pencapaian Zero Emissions dan Zero Waste,

pertumbuhan sosial ekonomi (GoForward), serta kesetaraan dan keberagaman (GoTogether) untuk memastikan pencapaian Zero Barriers.

Tiga pilar tersebut fokus pada isu-isu lingkungan dan sosial yang paling mendesak sekaligus memberikan dampak paling signifikan bagi seluruh pemangku kepentingan.

Gojek mencanangkan komitmen ini dalam laporan berkelanjutan (sustainability report) pertamanya yang diluncurkan pada hari ini.

Sustainability report Gojek  juga memaparkan berbagai pencapaian dan langkah ke depan perusahaan untuk mengimplementasikan praktik-praktis bisnis dengan memperhatikan aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG).

Laporan sustainability Gojek dengan indikator ESG yang telah melalui proses assurance oleh PricewaterhouseCoopers (PwC)

ini merupakan yang pertama dibuat oleh perusahaan berbasis internet di Asia Tenggara dengan menggunakan standar global.

Gojek telah menjadi katalis di industri teknologi Asia Tenggara yang mengintegrasikan praktik-praktik terbaik ESG di seluruh aspek operasional bisnisnya dan secara transparan menginformasikan kinerja perusahaan terkait topik-topik ESG.

Co-CEO Gojek Kevin Aluwi mengatakan, Gojek selalu menjadi perusahaan yang fokus dalam memberikan manfaat bagi masyarakat dan di saat yang bersamaan menjaga pertumbuhan bisnis.

Hal tersebut merupakan bagian dari DNA start up besar Asean ini dan menjadi alasan mengapa orang bekerja di Gojek.

“Seiring dengan pertumbuhan Gojek, semakin penting juga untuk mencari cara agar kami dapat bertindak dengan bertanggung jawab,

serta terus mendorong dan menjadi katalis di industri terutama untuk isu-isu penting,” beber Kevin Aluwi.

Oleh karena itu, Gojek terus meningkatkan upaya dalam mengintegrasikan aspek lingkungan dan sosial sebagai bagian penting dari perusahaan.

“Kami berharap upaya ini dapat menciptakan perubahan positif bagi masyarakat dan mitra, serta bagi bumi tempat kita tinggal ini sehingga kami dapat terus mewujudkan misi Gojek untuk jangka panjang,” katanya.

Co-CEO Gojek Andre Soelistyo menambahkan, sektor swasta sangat diharapkan untuk bertindak dan membantu mengatasi isu-isu lingkungan dan sosial yang penting dan berdampak pada masyarakat dan lingkungan.

“Seiring dengan berkembangnya Gojek, dan dengan jutaan orang yang bergantung pada platform kami setiap harinya, kami memiliki tanggung jawab untuk ikut ambil bagian dan menjalankan bisnis secara berkelanjutan,” tandasnya.

Untuk semakin memastikan akuntabilitas, Gojek juga membentuk Dewan Penasihat Berkelanjutan atau Sustainability Advisory Council yang beranggotakan

para pakar eksternal independen dari berbagai organisasi, seperti UN Women, ASEAN Centre for Energy, Universitas Indonesia, dan lainnya.

“Untuk mencapai berbagai berbagai target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) dalam waktu kurang dari 10 tahun, kita harus mulai bertindak.

Berlandaskan pada  ilmu pengetahuan,  selaras dengan standar global serta metodologi berbasis data, kami membangun strategi ESG Gojek dengan tujuan untuk

menciptakan dampak positif dan pembangunan ekonomi yang inklusif, dimanapun kami berada. Gojek tidak dapat mencapai berbagai berbagai target SDGs

sendirian tanpa berkolaborasi dengan pihak-pihak yang memiliki tujuan yang sama,” kata Tanah Sullivan, Group Head of Sustainability, Gojek.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/