MANGUPURA – Pada pandemi covid-19 ini permintaan ikan lele di Badung masih tetap stabil.
Hal ini terbukti dari hasil pembudidayaan ikan lele di Banjar Sedang, Desa Sedang Abiansemal, Badung langsung terserap.
Sebab ikan lele menjadi konsumsi wajib di masyarakat. Gusti Ngurah Anom Wijaya mengatakan, pembudidaya ikan lele di Banjar Sedang, mulai banyak.
Dia mengakui sempat banting setir dari ternak babi ke budidaya ikan lele dan sekarang sudah merasakan hasilnya.
Sebab, dipanen perdanannya dia bisa memanen sedikitnya satu ton ikan lele dengan harga kisaran di angka 17 ribu per kilogram yang berisi 9-10 ikan lele.
“Kami baru panen pertama dan hasilnya lumayan bagi kami,” jelas pria yang akrab dipanggil Gung Kuba.
Lebih lanjut di masa pandemic covid-19 ini budidaya lele tergolong menjanjikan. Selain turut serta mendukung program Bupati Badung juga bisa bertahan di masa pandemic covid-19 ini.
“Ini bagus sekali, budidaya lele biar dalam situasi paceklik ini masih bisa bertahan. Sebab, ini kebutuhan konsumsi masyarakat.
Karena ikan menjadi konsumsi wajib di masyarakat. Permintaan lele tetap ada, malah kekurangan ikan lele. Berapa pun ada akan siap diambil hasilnya, ” bebernya.
Ia budidaya lele ini secara mandiri namun menerapkan sistem pola terpadu. Mulai dari penyiapan bibit, pakan, penggemukan ikan dan hasilnya juga bisa langsung diakomodir.
“Sekarang sudah ada jalan bagus, siapapun ke depan yang memang ingin join kami siap dan sudah pasti tidak ada kendala.
Selama ini kan kendala di pemasaran, kami sudah buat sistem pola terpadu pemasaran tidak masalah,” jelasnya.
Sementara juga membuka pintu kepada instansi terkait atau masyarakat yang ingin k bekerja sama dalam pengimbang budidaya lele ini. Karena selama ini budidaya lele terkendala di pemasaran.
“Hasilnya juga kami siap fasilitasi baik dari pembibitan, pakan, hingga pemasaranya,” pungkasnya.