26.2 C
Jakarta
22 November 2024, 4:51 AM WIB

Digempur Covid-19, Bali Ekspor Bawang Merah ke Pasar Global

DENPASAR – Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) kembali memberangkatkan komoditi asli Pulau Dewata ke pasar global.

Yakni produk holtikultura berupa 12 ton bawang merah ke Singapura dengan nilai USD 18.000.

Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti ) Kementerian Perdagangan RI Prof Sidharta Utama di Pedungan, Denpasar,

berharap kedepan makin banyak lagi produk yang bisa diekspor serta melibatkan lebih banyak pihak swasta yang bisa berkontribusi menyalurkan produk lokal Bali.

“Mudah-mudahan (ekspor, red) ini dapat membantu perekonomian provinsi Bali. Apalagi dengan adanya pandemi covid-19 tentunya industri pariwisata Bali sangat terpukul. Disinilah peran ekspor komoditas jadi sangat penting,” harap Prof Sidharta, Jumat (4/12).

Prof Sidharta juga berharap kedepannya ekspor barang produksi lokal Bali akan terus meningkat dan pemerintah disebutnya akan terus mendorong UMKM di Bali untuk mampu menembus pasar ekspor.

“Tentunya disini kementerian Perdagangan akan terus melakukan dukungan dan fasilitasi kepada pemerintah daerah,” tutur Prof Sidharta.

Sementara itu, Kadisperindag Provinsi Bali I Wayan Jarta menyebut sebenarnya potensi produk holtikultura seperti bawang merah di Bali cukup besar dan sangat potensial untuk ditingkatkan lagi kedepannya.

“Menurut data tahun 2019 produksi bawang merah kita ada di angka 19.800 ton dan angkanya terus meningkat di 2020.

Harapan kami tentu dengan adanya ekspor ini akan menggairahkan lagi masyarakat khususnya petani untuk membudidayakan bawang merah, dengan tujuan pasar ekspor,” jelas Jarta.

Di samping bawang merah, Jarta juga mengungkapkan Bali juga punya banyak produk lokal yang sudah masuk ke pasar global di periode yang berdekatan yakni cengkeh sebanyak

14 ton ke Amsterdam (Belanda), manggis sebanyak 5 ton ke China, kopi 500 kg ke Dubai (UEA), dan arak Bali sebanyak 5 box ke California (USA).

“Disamping itu, saya kira masih banyak potensi lokal kita baik pertanian, kerajinan hingga perikanan yang juga bisa diupayakan untuk meningkatkan ekspor kita sesuai dengan amanah bapak presiden.

Kami tentu sangat bangga dan senang karena di tenah masa pandemi ini masih ada peluang menggairahkan perekonomian melalui ekspor-ekspor yang kita laksanakan,” ujar Jarta. 

DENPASAR – Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) kembali memberangkatkan komoditi asli Pulau Dewata ke pasar global.

Yakni produk holtikultura berupa 12 ton bawang merah ke Singapura dengan nilai USD 18.000.

Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti ) Kementerian Perdagangan RI Prof Sidharta Utama di Pedungan, Denpasar,

berharap kedepan makin banyak lagi produk yang bisa diekspor serta melibatkan lebih banyak pihak swasta yang bisa berkontribusi menyalurkan produk lokal Bali.

“Mudah-mudahan (ekspor, red) ini dapat membantu perekonomian provinsi Bali. Apalagi dengan adanya pandemi covid-19 tentunya industri pariwisata Bali sangat terpukul. Disinilah peran ekspor komoditas jadi sangat penting,” harap Prof Sidharta, Jumat (4/12).

Prof Sidharta juga berharap kedepannya ekspor barang produksi lokal Bali akan terus meningkat dan pemerintah disebutnya akan terus mendorong UMKM di Bali untuk mampu menembus pasar ekspor.

“Tentunya disini kementerian Perdagangan akan terus melakukan dukungan dan fasilitasi kepada pemerintah daerah,” tutur Prof Sidharta.

Sementara itu, Kadisperindag Provinsi Bali I Wayan Jarta menyebut sebenarnya potensi produk holtikultura seperti bawang merah di Bali cukup besar dan sangat potensial untuk ditingkatkan lagi kedepannya.

“Menurut data tahun 2019 produksi bawang merah kita ada di angka 19.800 ton dan angkanya terus meningkat di 2020.

Harapan kami tentu dengan adanya ekspor ini akan menggairahkan lagi masyarakat khususnya petani untuk membudidayakan bawang merah, dengan tujuan pasar ekspor,” jelas Jarta.

Di samping bawang merah, Jarta juga mengungkapkan Bali juga punya banyak produk lokal yang sudah masuk ke pasar global di periode yang berdekatan yakni cengkeh sebanyak

14 ton ke Amsterdam (Belanda), manggis sebanyak 5 ton ke China, kopi 500 kg ke Dubai (UEA), dan arak Bali sebanyak 5 box ke California (USA).

“Disamping itu, saya kira masih banyak potensi lokal kita baik pertanian, kerajinan hingga perikanan yang juga bisa diupayakan untuk meningkatkan ekspor kita sesuai dengan amanah bapak presiden.

Kami tentu sangat bangga dan senang karena di tenah masa pandemi ini masih ada peluang menggairahkan perekonomian melalui ekspor-ekspor yang kita laksanakan,” ujar Jarta. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/