SINGARAJA – Peredaran elpiji tiga kilogram alias elpiji melon di Kabupaten Buleleng tersendat. Akibat ketersediaan elpiji di tingkat pangkalan dan pengecer sangat terbatas.
Sejak beberapa hari terakhir, warga mengeluh kesulitan mendapat pasokan elpiji di pasaran. Konon pasokan menjadi langka karena distribusi tersendat libur panjang Galungan pekan lalu.
Sejumlah pangkalan dan pengecer kehabisan stok tabung elpiji. Pasokan juga disebut meleset dari prediksi awal.
Terlebih kebutuhan warga terhadap elpiji mengalami kenaikan signifikan, pekan lalu. Pengelola agen elpiji PT. Ambara Madya Sakti Singaraja Komang Sudi, sejak beberapa hari terakhir, distribusi elpiji dari SPBE ke agen memang terbatas.
Penyebabnya SPBE tutup bersamaan dengan libur Galungan. Dampaknya pasokan ke agen tersendat. Hal itu memberikan efek domino pada alur distribusi ke pangkalan hingga ke pengecer.
“Pas hari raya kemarin, pemakaian elpiji itu meningkat karena hari raya. Jadi stok tabungnya cepat habis. SPBE juga sempat tutup beberapa hari.
Mungkin itu penyebabnya jadi langka. Kami juga masih menunggu kiriman. Katanya siang ini (kemarin, Red) mau dikirim,” kata Sudi.
Sementara itu Kepala Dinas Perdagangan Perindustrian (Disdagprin) Buleleng Ketut Suparto mengaku belum menerima laporan terkait hal tersebut.
Suparto berjanji akan segera melakukan pengecekan ke SPBE yang ada di Desa Temukus, Kecamatan Banjar.
Mengantisipasi terjadinya hal serupa, Suparto akan berkoordinasi dengan Pertamina. Suparto berharap pasokan elpiji jelang libur panjang hari raya dapat ditambah.
Sehingga tak sampai terjadi kelangkaan elpiji di pasaran. Terlebih dalam beberapa pekan kedepan, akan berlangsung hari raya Idul Fitri, sehingga kebutuhan elpiji dipastikan bertambah.
“Kami akan kordinasi dengan SPBE dan ke Pertamina, sehingga mendekati Kuningan dan Idul Fitri ini masyarakat bisa mendapat elpiji dengan mudah,” janjinya.
Asal tahu saja, pada tahun 2018 ini Kabupaten Buleleng mendapat jatah distribusi 7.184.334 tabung gas elpiji ukuran tiga kilogram.
Per bulannya, tabung yang didistribusikan ke masyarakat mencapai 602.889 tabung. Jatah distribusi untuk Buleleng sendiri bertambah sebanyak 50.333 tabung, jika dibandingkan pada tahun 2017 lalu.