27.8 C
Jakarta
22 November 2024, 21:41 PM WIB

Nasabah Sudah Curiga, BPR Agung Sedana Kolaps Sejak Juli Lalu

RadarBali.com – Meski sejak Jumat (3/11) lalu izin usaha BPR KS Bali Agung Sedana dicabut OJK, namun bank yang beralamat di Jalan Raya Kerobokan Nomor 15Z,  Banjar Umalas, Kuta, kemarin (4/11) terlihat beroperasi.

Namun, operasional bank perkreditan rakyat tersebut sangat tertutup. 12 karyawan tetap bekerja meski hitungannya hari libur.

Salah seorang security BPR Agung Sedana, Rendy Talanggoe, 40, kepada Jawa Pos Radar Bali membenarkan bank tempatnya bekerja diambil alih Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

Bahkan, LPS menggandeng OJK dan dua personil polisi dari Mabes Polri terlihat melakukan investigasi di BPR Agung Sedana kemarin.

“kemungkinan sampai seminggu ke depan akan di investigasi. Semua karyawan diminta masuk kerja oleh LPS,” tuturnya.

Mantan nasabah BPR KS Agung Sedana, Ni Wayan Sri, 48, mengaku sudah curiga dengan kondisi keuangan yang mengalami kemerosotan sejak empat bulan terakhir.

Kecurigaan itu muncul setelah pegawai BPR tidak menagih uang tabungan selama dua bulan. “Biasanya kan setiap hari menagih tabungan.

Karena dua bulan nggak menagih, saya tarik uangnya sejak dua bulan lalu sebanyak Rp 5 juta,” kata perempuan yang bekerja sebagai penjual makanan dan minuman ini

RadarBali.com – Meski sejak Jumat (3/11) lalu izin usaha BPR KS Bali Agung Sedana dicabut OJK, namun bank yang beralamat di Jalan Raya Kerobokan Nomor 15Z,  Banjar Umalas, Kuta, kemarin (4/11) terlihat beroperasi.

Namun, operasional bank perkreditan rakyat tersebut sangat tertutup. 12 karyawan tetap bekerja meski hitungannya hari libur.

Salah seorang security BPR Agung Sedana, Rendy Talanggoe, 40, kepada Jawa Pos Radar Bali membenarkan bank tempatnya bekerja diambil alih Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

Bahkan, LPS menggandeng OJK dan dua personil polisi dari Mabes Polri terlihat melakukan investigasi di BPR Agung Sedana kemarin.

“kemungkinan sampai seminggu ke depan akan di investigasi. Semua karyawan diminta masuk kerja oleh LPS,” tuturnya.

Mantan nasabah BPR KS Agung Sedana, Ni Wayan Sri, 48, mengaku sudah curiga dengan kondisi keuangan yang mengalami kemerosotan sejak empat bulan terakhir.

Kecurigaan itu muncul setelah pegawai BPR tidak menagih uang tabungan selama dua bulan. “Biasanya kan setiap hari menagih tabungan.

Karena dua bulan nggak menagih, saya tarik uangnya sejak dua bulan lalu sebanyak Rp 5 juta,” kata perempuan yang bekerja sebagai penjual makanan dan minuman ini

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/