JAKARTA – Bank Bukopin sukses menjalankan aksi korporasi lanjutan dalam rangka memperbaiki struktur permodalan dan likuiditas Perseroan,
melalui skema Penambahan Modal Tanpa Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD).
Aksi korporasi lanjutan tersebut telah mendapat persetujuan para pemegang saham dalam RUPSLB 25 Agustus lalu, menyusul proses yang telah diselesaikan dengan regulator sebelumnya.
Rencana pelaksanaan PMTHMETD telah diumumkan pada 26 Agustus 2020. Dan sesuai rencana, transaksi penambahan modal itu telah dilakukan pada 2 September 2020.
Pada aksi korporasi lanjutan ini, Bank Bukopin menerbitkan saham baru sebanyak 16.360.578.947 lembar saham kelas B dengan nilai transaksi Rp190 per lembar saham.
Sesuai dengan keterbukaan informasi yang sudah dilakukan pada tanggal 14 Juli, 19 Agustus dan 26 Agustus, saham baru tersebut diserap seluruhnya oleh KB Kookmin Bank,
yang merupakan pemegang saham pengendali bank pasca proses aksi korporasi sebelumnya, Penawaran Umum Terbatas V (PUT V) yang berakhir 30 Juli 2020.
Atas hasil PMTHMETD tersebut, Bank Bukopin kini memiliki struktur permodalan yang solid. Dana yang berhasil diserap Perseroan sejumlah Rp 3,1 triliun.
Sehingga rasio kecukupan modal Perseroan diperkirakan dapat membaik hingga kisaran 16 persen – 17 persen.
Dengan selesainya proses PMTHMETD, komposisi pemegang saham Bank Bukopin menjadi KB Kookmin Bank dengan kepemilikan 67 persen, pemegang saham publik termasuk
di dalamnya Kopelindo dengan kepemilikan 18,14 persen, Bosowa Corporindo dengan kepemilikan 11,68 persen, dan Negara Republik Indonesia dengan kepemilikan 3,18 persen.
Direktur Utama Bank Bukopin, Rivan A. Purwantono mengungkapkan, masuknya tambahan investasi KB Kookmin Bank sebagai pemegang saham pengendali
Perseroan akan diiringi dengan upaya transformasi dan kolaborasi yang harmonis antara Bank Bukopin dan KB Kookmin Bank.
“Masuknya tambahan investasi KB Kookmin Bank di Bank Bukopin terutama ditengah masa pandemi Covid-19, terbukti daya tarik investasi di Indonesia masih sangat menarik.
Maka harus dilakukan kolaborasi yang luar biasa, karena proses penambahan modal ini tidak lepas dari dukungan pemegang saham, regulator dan pemerintah.
Kolaborasi dari seluruh lini, salah satunya product development hingga penjualan sedang kita garap. Ini adalah kesempatan yang sangat baik untuk kita maju bersama dengan solid,” tegas Rivan.
Bank Bukopin yakin dengan kolaborasi yang akan berjalan pasca PMTHMETD akan membuahkan pertumbuhan kinerja yang positif dan dapat bersaing dalam industri perbankan nasional hingga global.
“Dengan bergabungnya Bank Bukopin dalam KB Financial Group sebagai induk grup usaha KB Kookmin Bank, adalah momentum yang
sangat baik untuk mengadaptasi international best practice guna menjadikan Bukopin dapat bersaing lebih baik di Indonesia maupun secara global,” lanjut Rivan.
Di tengah kondisi ekonomi yang kurang baik akibat pandemi, Bank Bukopin telah menyiapkan sejumlah program strategis untuk memacu pertumbuhan kinerja.
Di antaranya dengan memacu pertumbuhan aset yang berkualitas, pengembangan fee based income, efisiensi operasional, memperbaiki struktur Dana Pihak Ketiga
dan menyiapkan bisnis masa depan melalui bisnis startup dan aliansi Fintech serta menjangkau nasabah baru dari generasi milenial.
Ke depan, Rivan menjelaskan Bank Bukopin masih akan tetap fokus pada segmen ritel yang di dalamnya terdapat sektor UMKM dan Konsumer sebagai engine growth dan segmen Komersial sebagai penyeimbang.
Tentang Bukopin
PT Bank Bukopin Tbk (“Bank Bukopin”) adalah perusahaan yang bergerak di bidang perbankan.
Didirikan pada tanggal 10 Juli 1970 dengan nama Bank Umum Koperasi Indonesia, Bank Bukopin tercatat di Bursa Efek Indonesia sejak tahun 2006 dengan kode emiten BBKP.
Bank Bukopin merupakan bank yang fokus pada segmen ritel, yang terdiri dari segmen Konsumer dan UKM serta didukung oleh segmen Komersial.
Sesuai dengan misi “Memahami dan Memberi Solusi kepada Nasabah”, Bank Bukopin senantiasa melakukan inovasi dan peningkatan layanan kepada para nasabah dengan
melakukan modernisasi infrastruktur TI serta menyiapkan beragam produk dan layanan berbasis perbankan digital seperti aplikasi Bukopin Mobile dan aplikasi perbankan digital Wokee.
Per 02 September 2020, saham Bank Bukopin dimiliki oleh KB Kookmin Bank (67 %), Masyarakat (termasuk Kopelindo, total kepemilikan saham publik mencapai 18,14 %), Bosowa Corporindo (11,68 %), dan Negara Republik Indonesia (3,18 %).
Bank Bukopin beroperasi di 24 provinsi, dengan 43 kantor cabang utama, 175 kantor cabang pembantu, 162 kantor kas, 9 Kantor Fungsional, 25 Payment Point, dan 834 unit ATM, serta tergabung dalam jaringan ATM Prima dan ATM Bersama. (rba)