32.6 C
Jakarta
25 November 2024, 11:12 AM WIB

Bank Bukopin dan KB Kookmin Bank Mulai Proses Transformasi

JAKARTA – Bank Bukopin sukses menjalankan aksi korporasi lanjutan dalam rangka  memperbaiki  struktur  permodalan  dan  likuiditas  Perseroan, 

melalui skema Penambahan Modal Tanpa Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD).

Aksi korporasi lanjutan tersebut telah mendapat persetujuan para pemegang saham dalam RUPSLB  25  Agustus  lalu, menyusul  proses  yang  telah  diselesaikan  dengan  regulator sebelumnya.

Rencana pelaksanaan PMTHMETD telah diumumkan pada 26 Agustus 2020. Dan  sesuai  rencana,  transaksi penambahan  modal  itu  telah dilakukan  pada 2  September 2020.

Pada  aksi  korporasi lanjutan  ini,  Bank  Bukopin  menerbitkan  saham  baru  sebanyak 16.360.578.947  lembar  saham  kelas  B  dengan  nilai transaksi Rp190  per  lembar  saham.

Sesuai dengan keterbukaan informasi yang sudah dilakukan pada tanggal 14 Juli, 19 Agustus dan  26  Agustus,  saham  baru  tersebut  diserap  seluruhnya  oleh  KB  Kookmin  Bank, 

yang merupakan  pemegang  saham  pengendali  bank  pasca  proses  aksi  korporasi  sebelumnya, Penawaran Umum Terbatas V (PUT V) yang berakhir 30 Juli 2020.

Atas hasil PMTHMETD tersebut, Bank Bukopin kini memiliki struktur permodalan yang solid. Dana  yang  berhasil  diserap  Perseroan  sejumlah  Rp 3,1  triliun. 

Sehingga  rasio  kecukupan modal Perseroan diperkirakan dapat membaik hingga kisaran 16 persen – 17 persen.

Dengan selesainya proses PMTHMETD, komposisi pemegang saham Bank Bukopin menjadi KB Kookmin Bank dengan kepemilikan 67 persen, pemegang saham publik termasuk

di dalamnya Kopelindo  dengan  kepemilikan  18,14 persen, Bosowa Corporindo dengan  kepemilikan  11,68 persen, dan Negara Republik Indonesia dengan kepemilikan 3,18 persen.

Direktur Utama Bank Bukopin, Rivan A. Purwantono mengungkapkan, masuknya tambahan investasi KB Kookmin Bank sebagai pemegang saham pengendali

Perseroan akan diiringi dengan  upaya  transformasi  dan  kolaborasi  yang  harmonis  antara  Bank  Bukopin  dan  KB Kookmin Bank.

“Masuknya tambahan investasi KB Kookmin Bank di Bank Bukopin terutama ditengah masa pandemi Covid-19, terbukti  daya  tarik  investasi  di  Indonesia  masih  sangat  menarik.

Maka harus dilakukan kolaborasi yang luar biasa, karena proses penambahan modal ini tidak lepas dari dukungan pemegang saham, regulator dan pemerintah.

Kolaborasi dari seluruh lini, salah satunya product development hingga penjualan sedang kita garap. Ini adalah kesempatan yang sangat baik untuk kita maju bersama dengan solid,” tegas Rivan.

Bank  Bukopin  yakin  dengan  kolaborasi  yang  akan  berjalan  pasca  PMTHMETD  akan membuahkan pertumbuhan kinerja yang positif dan dapat bersaing dalam industri perbankan nasional  hingga  global. 

“Dengan  bergabungnya Bank  Bukopin dalam  KB  Financial  Group sebagai  induk  grup  usaha  KB  Kookmin  Bank,  adalah  momentum  yang 

sangat  baik untuk mengadaptasi international best practice guna menjadikan Bukopin dapat bersaing lebih baik di Indonesia maupun secara global,” lanjut Rivan.

Di tengah kondisi ekonomi yang kurang baik akibat pandemi, Bank Bukopin telah menyiapkan sejumlah  program  strategis  untuk  memacu  pertumbuhan  kinerja.

Di antaranya  dengan memacu  pertumbuhan  aset  yang  berkualitas,  pengembangan fee  based  income,  efisiensi operasional, memperbaiki struktur Dana Pihak Ketiga

dan menyiapkan bisnis masa depan melalui  bisnis startup dan aliansi Fintech serta  menjangkau  nasabah  baru  dari  generasi milenial.

Ke depan, Rivan menjelaskan Bank Bukopin masih akan tetap fokus pada segmen ritel yang di  dalamnya  terdapat  sektor UMKM  dan  Konsumer  sebagai engine  growth dan  segmen Komersial sebagai penyeimbang.

 

Tentang Bukopin

PT  Bank  Bukopin  Tbk (“Bank  Bukopin”)  adalah  perusahaan  yang  bergerak  di  bidang  perbankan.

Didirikan pada tanggal 10 Juli 1970 dengan nama Bank Umum Koperasi Indonesia, Bank Bukopin tercatat di Bursa Efek Indonesia sejak tahun 2006 dengan kode emiten BBKP.

Bank Bukopin merupakan bank yang fokus pada segmen ritel, yang terdiri dari segmen Konsumer dan UKM serta didukung oleh segmen Komersial.

Sesuai dengan misi “Memahami dan Memberi Solusi kepada Nasabah”, Bank Bukopin senantiasa melakukan inovasi dan peningkatan layanan kepada para nasabah  dengan 

melakukan  modernisasi  infrastruktur  TI  serta  menyiapkan  beragam  produk  dan layanan berbasis perbankan digital seperti aplikasi Bukopin Mobile dan aplikasi perbankan digital Wokee.

Per 02 September 2020, saham Bank Bukopin dimiliki oleh KB Kookmin Bank (67 %), Masyarakat (termasuk  Kopelindo,  total  kepemilikan  saham  publik  mencapai  18,14 %),  Bosowa  Corporindo (11,68 %), dan Negara Republik Indonesia (3,18 %).

Bank  Bukopin  beroperasi  di  24  provinsi,  dengan  43 kantor  cabang  utama,  175  kantor  cabang pembantu, 162 kantor kas, 9 Kantor Fungsional, 25 Payment Point, dan 834 unit ATM, serta tergabung dalam jaringan ATM Prima dan ATM Bersama. (rba)

JAKARTA – Bank Bukopin sukses menjalankan aksi korporasi lanjutan dalam rangka  memperbaiki  struktur  permodalan  dan  likuiditas  Perseroan, 

melalui skema Penambahan Modal Tanpa Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD).

Aksi korporasi lanjutan tersebut telah mendapat persetujuan para pemegang saham dalam RUPSLB  25  Agustus  lalu, menyusul  proses  yang  telah  diselesaikan  dengan  regulator sebelumnya.

Rencana pelaksanaan PMTHMETD telah diumumkan pada 26 Agustus 2020. Dan  sesuai  rencana,  transaksi penambahan  modal  itu  telah dilakukan  pada 2  September 2020.

Pada  aksi  korporasi lanjutan  ini,  Bank  Bukopin  menerbitkan  saham  baru  sebanyak 16.360.578.947  lembar  saham  kelas  B  dengan  nilai transaksi Rp190  per  lembar  saham.

Sesuai dengan keterbukaan informasi yang sudah dilakukan pada tanggal 14 Juli, 19 Agustus dan  26  Agustus,  saham  baru  tersebut  diserap  seluruhnya  oleh  KB  Kookmin  Bank, 

yang merupakan  pemegang  saham  pengendali  bank  pasca  proses  aksi  korporasi  sebelumnya, Penawaran Umum Terbatas V (PUT V) yang berakhir 30 Juli 2020.

Atas hasil PMTHMETD tersebut, Bank Bukopin kini memiliki struktur permodalan yang solid. Dana  yang  berhasil  diserap  Perseroan  sejumlah  Rp 3,1  triliun. 

Sehingga  rasio  kecukupan modal Perseroan diperkirakan dapat membaik hingga kisaran 16 persen – 17 persen.

Dengan selesainya proses PMTHMETD, komposisi pemegang saham Bank Bukopin menjadi KB Kookmin Bank dengan kepemilikan 67 persen, pemegang saham publik termasuk

di dalamnya Kopelindo  dengan  kepemilikan  18,14 persen, Bosowa Corporindo dengan  kepemilikan  11,68 persen, dan Negara Republik Indonesia dengan kepemilikan 3,18 persen.

Direktur Utama Bank Bukopin, Rivan A. Purwantono mengungkapkan, masuknya tambahan investasi KB Kookmin Bank sebagai pemegang saham pengendali

Perseroan akan diiringi dengan  upaya  transformasi  dan  kolaborasi  yang  harmonis  antara  Bank  Bukopin  dan  KB Kookmin Bank.

“Masuknya tambahan investasi KB Kookmin Bank di Bank Bukopin terutama ditengah masa pandemi Covid-19, terbukti  daya  tarik  investasi  di  Indonesia  masih  sangat  menarik.

Maka harus dilakukan kolaborasi yang luar biasa, karena proses penambahan modal ini tidak lepas dari dukungan pemegang saham, regulator dan pemerintah.

Kolaborasi dari seluruh lini, salah satunya product development hingga penjualan sedang kita garap. Ini adalah kesempatan yang sangat baik untuk kita maju bersama dengan solid,” tegas Rivan.

Bank  Bukopin  yakin  dengan  kolaborasi  yang  akan  berjalan  pasca  PMTHMETD  akan membuahkan pertumbuhan kinerja yang positif dan dapat bersaing dalam industri perbankan nasional  hingga  global. 

“Dengan  bergabungnya Bank  Bukopin dalam  KB  Financial  Group sebagai  induk  grup  usaha  KB  Kookmin  Bank,  adalah  momentum  yang 

sangat  baik untuk mengadaptasi international best practice guna menjadikan Bukopin dapat bersaing lebih baik di Indonesia maupun secara global,” lanjut Rivan.

Di tengah kondisi ekonomi yang kurang baik akibat pandemi, Bank Bukopin telah menyiapkan sejumlah  program  strategis  untuk  memacu  pertumbuhan  kinerja.

Di antaranya  dengan memacu  pertumbuhan  aset  yang  berkualitas,  pengembangan fee  based  income,  efisiensi operasional, memperbaiki struktur Dana Pihak Ketiga

dan menyiapkan bisnis masa depan melalui  bisnis startup dan aliansi Fintech serta  menjangkau  nasabah  baru  dari  generasi milenial.

Ke depan, Rivan menjelaskan Bank Bukopin masih akan tetap fokus pada segmen ritel yang di  dalamnya  terdapat  sektor UMKM  dan  Konsumer  sebagai engine  growth dan  segmen Komersial sebagai penyeimbang.

 

Tentang Bukopin

PT  Bank  Bukopin  Tbk (“Bank  Bukopin”)  adalah  perusahaan  yang  bergerak  di  bidang  perbankan.

Didirikan pada tanggal 10 Juli 1970 dengan nama Bank Umum Koperasi Indonesia, Bank Bukopin tercatat di Bursa Efek Indonesia sejak tahun 2006 dengan kode emiten BBKP.

Bank Bukopin merupakan bank yang fokus pada segmen ritel, yang terdiri dari segmen Konsumer dan UKM serta didukung oleh segmen Komersial.

Sesuai dengan misi “Memahami dan Memberi Solusi kepada Nasabah”, Bank Bukopin senantiasa melakukan inovasi dan peningkatan layanan kepada para nasabah  dengan 

melakukan  modernisasi  infrastruktur  TI  serta  menyiapkan  beragam  produk  dan layanan berbasis perbankan digital seperti aplikasi Bukopin Mobile dan aplikasi perbankan digital Wokee.

Per 02 September 2020, saham Bank Bukopin dimiliki oleh KB Kookmin Bank (67 %), Masyarakat (termasuk  Kopelindo,  total  kepemilikan  saham  publik  mencapai  18,14 %),  Bosowa  Corporindo (11,68 %), dan Negara Republik Indonesia (3,18 %).

Bank  Bukopin  beroperasi  di  24  provinsi,  dengan  43 kantor  cabang  utama,  175  kantor  cabang pembantu, 162 kantor kas, 9 Kantor Fungsional, 25 Payment Point, dan 834 unit ATM, serta tergabung dalam jaringan ATM Prima dan ATM Bersama. (rba)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/