32.7 C
Jakarta
22 November 2024, 15:52 PM WIB

Kembangkan Pariwisata Bali Utara, Ini yang Ditunggu – tunggu ITDC

TEJAKULA – Rencana pengembangan kawasan pariwisata Bali Utara kian mendekati kenyataan. Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), sebagai pengembangan kawasan, menyatakan pengambangan kawasan pariwisata Bali Utara pasti dilaksanakan. Hanya saja ITDC masih enggan menyebutkan di mana lokasi pengembangan kawasan pariwisata tersebut.

Saat ini perusahaan BUMN itu disebut tengah melakukan feasibility study terkait penentuan lokasi pasti. Selain itu perusahaan juga melakukan perhitungan nilai ekonomis dan rencana investasi dalam pengembangan kawasan.

Informasi yang beredar, ITDC akan mengincar lahan di kawasan barat Buleleng. Selama ini wilayah Buleleng Barat dikenal dengan potensi wisata bahari dan wisata di kawasan taman nasional. Namun belum ada kejelasan di mana lokasi yang akan dipilih oleh ITDC.

Direktur Utama ITDC Abdulbar M. Mansoer mengatakan, proses pengembangan kawasan pariwisata membutuhkan waktu yang cukup panjang.

Ia mencontohkan pengembangan kawasan pariwisata Nusa Dua yang disiapkan sejak tahun 1970 silam, baru bisa beroperasi pada tahun 1980. Demikian halanya dengan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika yang butuh waktu dua tahun dalam pengembangan infrastruktur.

Menurut Mansoer, untuk kawasan pariwisata Bali Utara, ITDC masih dalam proses penentuan lokasi dan pengkajian nilai ekonomis. Mansoer memastikan ITDC akan melakukan pengembangan ke Bali Utara.

“Dari arahan pemilik saham maupun pemerintah, kami harus diverisifikasi dari Bali Selatan yang sudah over crowded ke Bali Utara,” kata Mansoer saat ditemui di Tejakula, belum lama ini.

Mansoer menyebutkan kini ITDC tengah menyusun studi kelayakan terkait hal tersebut. Rencananya studi kelayakan itu akan diumumkan pada kuartal pertama tahun 2018 mendatang. Saat itu, ITDC sudah memilih lokasi kawasan pariwisata yang akan dikembangkan.

“Sekarang ini ada beberapa pilihan, tidak hanya satu lokasi. Yang penting, bahwa ITDC sudah berkomitmen mengembangkan Bali Utara,” tegasnya.

Rencananya ITDC akan melakukan pengembangan kawasan pariwisata dengan luas lahan minimal 100 hektare. Perseoran pun merasa lebih optimistis dengan perkembangan saat ini, ketimbang dengan rencana diversifikasi yang diputuskan tahun lalu.

Apabila kawasan itu terwujud, ITDC berjanji akan menggenjot pembangunan infrastruktur di dalam kawasan, sehingga aktifitas pariwisata di dalam kawasan bisa beroperasi setidaknya dalam empat tahun mendatang. 

TEJAKULA – Rencana pengembangan kawasan pariwisata Bali Utara kian mendekati kenyataan. Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), sebagai pengembangan kawasan, menyatakan pengambangan kawasan pariwisata Bali Utara pasti dilaksanakan. Hanya saja ITDC masih enggan menyebutkan di mana lokasi pengembangan kawasan pariwisata tersebut.

Saat ini perusahaan BUMN itu disebut tengah melakukan feasibility study terkait penentuan lokasi pasti. Selain itu perusahaan juga melakukan perhitungan nilai ekonomis dan rencana investasi dalam pengembangan kawasan.

Informasi yang beredar, ITDC akan mengincar lahan di kawasan barat Buleleng. Selama ini wilayah Buleleng Barat dikenal dengan potensi wisata bahari dan wisata di kawasan taman nasional. Namun belum ada kejelasan di mana lokasi yang akan dipilih oleh ITDC.

Direktur Utama ITDC Abdulbar M. Mansoer mengatakan, proses pengembangan kawasan pariwisata membutuhkan waktu yang cukup panjang.

Ia mencontohkan pengembangan kawasan pariwisata Nusa Dua yang disiapkan sejak tahun 1970 silam, baru bisa beroperasi pada tahun 1980. Demikian halanya dengan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika yang butuh waktu dua tahun dalam pengembangan infrastruktur.

Menurut Mansoer, untuk kawasan pariwisata Bali Utara, ITDC masih dalam proses penentuan lokasi dan pengkajian nilai ekonomis. Mansoer memastikan ITDC akan melakukan pengembangan ke Bali Utara.

“Dari arahan pemilik saham maupun pemerintah, kami harus diverisifikasi dari Bali Selatan yang sudah over crowded ke Bali Utara,” kata Mansoer saat ditemui di Tejakula, belum lama ini.

Mansoer menyebutkan kini ITDC tengah menyusun studi kelayakan terkait hal tersebut. Rencananya studi kelayakan itu akan diumumkan pada kuartal pertama tahun 2018 mendatang. Saat itu, ITDC sudah memilih lokasi kawasan pariwisata yang akan dikembangkan.

“Sekarang ini ada beberapa pilihan, tidak hanya satu lokasi. Yang penting, bahwa ITDC sudah berkomitmen mengembangkan Bali Utara,” tegasnya.

Rencananya ITDC akan melakukan pengembangan kawasan pariwisata dengan luas lahan minimal 100 hektare. Perseoran pun merasa lebih optimistis dengan perkembangan saat ini, ketimbang dengan rencana diversifikasi yang diputuskan tahun lalu.

Apabila kawasan itu terwujud, ITDC berjanji akan menggenjot pembangunan infrastruktur di dalam kawasan, sehingga aktifitas pariwisata di dalam kawasan bisa beroperasi setidaknya dalam empat tahun mendatang. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/