SEMARAPURA – Industri pariwisata Bali masuk low season. Kondisi pariwisata makin terpuruk setelah Gunung Agung mengalami erupsi.
Otoritas Bandara Ngurah Rai ikut memberlakukan sistem buka tutup lantaran paparan abu vulkanik. Meski terpuruk, industri pariwisata Bali harus kembali bergairah seperti semula.
Pemberian diskon menjadi solusi favorit para penyedia akomodasi agar wisatawan mau datang dan menginap di penginapan mereka.
Seperti yang dilakukan para penyedia akomodasi di wilayah Nusa Lembongan yang memberikan diskon sebesar 15-20 persen.
Seorang pemilik penginapan di Desa Jungutbatu, Nusa Lembongan, Ketut Gunawan, Kamis (7/12) kemarin menuturkan, pada saat low season seperti sekarang ini, jumlah wisatawan yang datang mengalami penurunan.
Dalam kondisi low season, tingkat okupansi berkisar 50 – 60 persen. Tapi, setelah erupsi Gunung Agung dan bandara memberlakukan sistem buka tutup, okupansi mengalami penurunan sangat signifikan.
Turun hingga 90 persen. “Sekarang musim sepi. Setelah Gunung Agung meletus, jadi tambah sepi,” katanya.
Pemberian diskon 15-20 persen, kata dia, jadi bagian untuk mengangkat tingkat hunian penginapannya. Namun, diskon ini belum membuahkan hasil signifikan.
“Sampai sekarang masih sepi. Jadi, saya yang malah liburan,” imbuhnya. Dampaknya, dia termasuk pengusaha wisata lain di Nusa Lembongan, terpaksa merumahkan para pegawai sementara waktu.