Inovasi tiada henti terus dilakukan DR. Hj. Anna Mariana, SH, MH, MBA.
Desainer kondang, sekaligus tokoh dan pelopor tenun Nusantara yang sudah berkecimpung selama 34 tahun ini, terus mengembangkan kreasi dengan menciptakan motif-motif tenun dan songket baru yang memiliki ciri khas dan corak tersendiri.
Bahkan, untuk mengembangkan tenun dan songket kolaborasi Bali-Makasar (BaSar), perempuan yang juga berprofesi sebagai konsultan hukum di Law Firm Mariana & Partners, ini akan kembali membuat kontrak kerjasama atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan Plt Gubernur Sulawesi Selatan, Soni Sumarsono.
Rencananya penandatangan MoU antara Anna dengan Soni akan dilaksanakan di Gianyar, Sabtu (11/8) mendatang.
Menurut Anna, saat masih menjabat Plt Gubernur DKI Jakarta Soni lah yang memberi kesempatan juga ide-ide segar dalam melahirkan inovasi baru untuk tenun dan songket Babe, yakni tenun dan songket kolaborasi dari dua daerah, Bali dan Betawi.
“Sehingga lahirlah design Ondel-ondel, Monas, Kembang Kelapa, Ornamen Gigi Balang dan lain-lain dalam karya saya pada tenun BaBe yang diluncurkan pada 2016”papar perempuan kelahiran Solo, 1 Januari 1960, sekaligus pemilik butik Marsya House of Batik Kebaya, Tenun, Songket & Acessories di Pondok Indah ini.
Dengan adanya tenun dan songket BaSar, perancang yang telah menghasilkan lebih dari 3.000 motif dan sudah Go Internasional itu, mengatakan dirinya akan kembangkan lewat pemakaian benang sutra murni atau benang semi sutra, juga penggunaan pewarnaan lebih kalem dengan warna-warna alam.
“Nanti akan ada ikon-ikon khas Makassar juga Bali pada desainnya,” kata Anna yang sudah melahirkan tenun songket kolaborasi dengan nama BaSo (Bali-Solo) dan Bajo (Bali-Jogja) ini.