28.4 C
Jakarta
30 April 2024, 5:55 AM WIB

Favorit, Motif Batik Tembakau dan Naga Parjuga

RadarBali.com- Industri batik di Sumenep terus berkembang seiring dengan meningkatnya kunjungan wisatawan ke Sumenep, Jawa Timur.

Salah satunya Industri Kecil Menengah (IKM) batik dari Padepokan Canteng Koneng di Jalan Kartini, Kota Sumenep milik Didik Haryanto.

Padepokan yang didirikan pada 2011 silam ini, terus berkembang secara pesat. Terutama hasil lukisan batik maupun pemasarannya.

Berbagai motif batik hasil karya dari Padepokan Canteng Koneng sudah banyak diminati masyarakat. Bahkan padepokan ini sering mengikuti pameran batik level Nasional di berbagai kota di Indonesia.

Menurut Didik Haryanto, ada motif tertentu yang menjadi primadona setiap kali pameran. Di antaranya motif batik tembakau dan naga parjuga.

Menurut dia, kedua motif tersebut paling banyak diminati pengunjung saat pameran, baik di Jakarta maupun di Surabaya.

“Selain motif itu, ada pula berbagai motif lain yang kerap menjadi pilihan konsumen. Untuk motif labang mesem, biasanya hanya untuk seragam sekolah,” terang pemilik hak paten batik Labeng Mesem tersebut.

Ditanya soal harga jual, menrut Didik sangat relative, yakni tergantung pada kualitas kain dan tingkat kesulitan dalam proses pembuatannya.

Bahkan untuk motif tertentu proses pembuatannya ada yang memakan waktu hingga satu bulan untuk satu kain saja.

RadarBali.com- Industri batik di Sumenep terus berkembang seiring dengan meningkatnya kunjungan wisatawan ke Sumenep, Jawa Timur.

Salah satunya Industri Kecil Menengah (IKM) batik dari Padepokan Canteng Koneng di Jalan Kartini, Kota Sumenep milik Didik Haryanto.

Padepokan yang didirikan pada 2011 silam ini, terus berkembang secara pesat. Terutama hasil lukisan batik maupun pemasarannya.

Berbagai motif batik hasil karya dari Padepokan Canteng Koneng sudah banyak diminati masyarakat. Bahkan padepokan ini sering mengikuti pameran batik level Nasional di berbagai kota di Indonesia.

Menurut Didik Haryanto, ada motif tertentu yang menjadi primadona setiap kali pameran. Di antaranya motif batik tembakau dan naga parjuga.

Menurut dia, kedua motif tersebut paling banyak diminati pengunjung saat pameran, baik di Jakarta maupun di Surabaya.

“Selain motif itu, ada pula berbagai motif lain yang kerap menjadi pilihan konsumen. Untuk motif labang mesem, biasanya hanya untuk seragam sekolah,” terang pemilik hak paten batik Labeng Mesem tersebut.

Ditanya soal harga jual, menrut Didik sangat relative, yakni tergantung pada kualitas kain dan tingkat kesulitan dalam proses pembuatannya.

Bahkan untuk motif tertentu proses pembuatannya ada yang memakan waktu hingga satu bulan untuk satu kain saja.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/