26.2 C
Jakarta
22 November 2024, 3:11 AM WIB

Awal Ditolak, Kini Nasib Pasar Areal Manuver Gilimanuk Malah Mangkrak

NEGARA – Pasar yang berada di areal manuver Gilimanuk, sejak selesai dibangun awal tahun 2020 lalu, hingga saat ini belum digunakan.

Bahkan, pasar yang dibangun dengan anggaran pemerintah pusat sekitar Rp 5,7 miliar, masih terkunci rapat dan bagian dalam kotor.

Pembangunan pasar manuver tersebut, sejak sebelum pembangunan sudah ditolak pedagang. Pasalnya, ukuran dan bentuk kios maupun los tidak sesuai dengan keinginan para pedagang.

Akhirnya, meski pedagang awalnya menolak pembangunan tetap dilanjutkan, hingga pasar selesai dibangun tidak ada pedagang yang menggunakan los maupun kios.

Karena belum ada pedagang yang menggunakan los dan kios, kondisi dalam pasar tidak terawat. Lantai los pasar kotor dengan debu. Pintu masuk  ke dalam pasar manuver juga masih terkunci.

Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan I Komang Agus Adinata saat dikonfirmasi mengatakan, pasar manuver Gilimanuk memang belum optimal digunakan.

“Kalau los memang belum ada yang gunakan. Tapi kios ada yang sudah menempati, karena kondisi sepi di tengah pandemi ini belum buka,” ungkapnya.

Menurutnya, sebagai salah satu solusi agar pasar manuver tersebut dimanfaatkan dengan baik adalah dikerjasamakan dengan Pelabuhan Gilimanuk.

Pemerintah Kabupaten Jembrana sudah membicarakan sejumlah rencana kerjasama dengan PT. ASDP Pelabuhan Gilimanuk,

salah satunya sebagai pusat layanan terpadu sehingga bisa menggairahkan perekonomian masyarakat. “Sementara masih dalam tahap membicarakan rencana kerjasama,” tegasnya. 

NEGARA – Pasar yang berada di areal manuver Gilimanuk, sejak selesai dibangun awal tahun 2020 lalu, hingga saat ini belum digunakan.

Bahkan, pasar yang dibangun dengan anggaran pemerintah pusat sekitar Rp 5,7 miliar, masih terkunci rapat dan bagian dalam kotor.

Pembangunan pasar manuver tersebut, sejak sebelum pembangunan sudah ditolak pedagang. Pasalnya, ukuran dan bentuk kios maupun los tidak sesuai dengan keinginan para pedagang.

Akhirnya, meski pedagang awalnya menolak pembangunan tetap dilanjutkan, hingga pasar selesai dibangun tidak ada pedagang yang menggunakan los maupun kios.

Karena belum ada pedagang yang menggunakan los dan kios, kondisi dalam pasar tidak terawat. Lantai los pasar kotor dengan debu. Pintu masuk  ke dalam pasar manuver juga masih terkunci.

Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan I Komang Agus Adinata saat dikonfirmasi mengatakan, pasar manuver Gilimanuk memang belum optimal digunakan.

“Kalau los memang belum ada yang gunakan. Tapi kios ada yang sudah menempati, karena kondisi sepi di tengah pandemi ini belum buka,” ungkapnya.

Menurutnya, sebagai salah satu solusi agar pasar manuver tersebut dimanfaatkan dengan baik adalah dikerjasamakan dengan Pelabuhan Gilimanuk.

Pemerintah Kabupaten Jembrana sudah membicarakan sejumlah rencana kerjasama dengan PT. ASDP Pelabuhan Gilimanuk,

salah satunya sebagai pusat layanan terpadu sehingga bisa menggairahkan perekonomian masyarakat. “Sementara masih dalam tahap membicarakan rencana kerjasama,” tegasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/