27.1 C
Jakarta
22 November 2024, 2:46 AM WIB

Astungkara…Meski Gagal Panen, Stok Beras Tetap Aman

RadarBali.com– Kendati petani di kabupaten Badung sempat mengalami gagal panen, namun stok beras diklaim aman dan mencukupi.

Bahkan, stok beras di Bulog mencapai 118,7 ton. Stok beras ini bisa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Badung selama empat bulan.

Kabid Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian, Kabupaten Badung, Wayan Witra, menerangkan saat ini stok beras di gudang Bulog Desa Sempidi, Badung masih aman dengan jumlah 118,7 ton.

Sebab, kalau dilihat dari konsumsi beras masyarakat Badung, rata-rata kisaran 7,65 kilogram per kapita per bulan. Dimana jumlah penduduk di Badung saat ini mencapai 464.622 jiwa.

“Sampai saat ini stok beras di Badung masih mencukupi, ” kata Witra. Kata dia, ketersediaan stok beras saat ini dikarenakan Pemerintah Kabupaten Badung telah menyusun program strategis untuk mengantisipasi kekurangan beras.

Program yang telah dilakukan Pemkab Badung yakni meningkatkan luas tanam, meningkatkan frekuensi pengamatan hama penyakit di lapangan, melakukan gerakan stop-spot apabila ada serangan hama penyakit.

Selain itu, untuk ketersediaan stok gabah kering giling yang tercatat hingga Oktober 2017, di Badung mencapai 622,11 ton.

Untuk standar harga gabah kering panen di petani kisaran Rp 4.900 per  kilogram, untuk harga gabah di penyosohan beras (PB) mencapai Rp 5.000.

Sementara untuk harga beras di Badung telah ditetapkan harga kisaran harga Rp 9.100 dan setelah dijual pengecer atau pasar tradisional ditetapkan harga Rp 10.000 per kilogramnya.

“Harganya juga relatif masih stabil, ” terangnya.    Sementara untuk mengantisipasi permainan harga beras yang dilakukan tengkulak di pasaran,

Dinas Petanian Badung memiliki Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) yang siap melakukan upaya penanggulangan ini.

“Kami di Badung juga telah memilik dana untuk membeli gabah petani yang kemudian dikelola Perpadi Badung untuk mengendalikan dan menstabilkan harga gabah saat terjadi lonjakan,” pungkasnya. 

RadarBali.com– Kendati petani di kabupaten Badung sempat mengalami gagal panen, namun stok beras diklaim aman dan mencukupi.

Bahkan, stok beras di Bulog mencapai 118,7 ton. Stok beras ini bisa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Badung selama empat bulan.

Kabid Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian, Kabupaten Badung, Wayan Witra, menerangkan saat ini stok beras di gudang Bulog Desa Sempidi, Badung masih aman dengan jumlah 118,7 ton.

Sebab, kalau dilihat dari konsumsi beras masyarakat Badung, rata-rata kisaran 7,65 kilogram per kapita per bulan. Dimana jumlah penduduk di Badung saat ini mencapai 464.622 jiwa.

“Sampai saat ini stok beras di Badung masih mencukupi, ” kata Witra. Kata dia, ketersediaan stok beras saat ini dikarenakan Pemerintah Kabupaten Badung telah menyusun program strategis untuk mengantisipasi kekurangan beras.

Program yang telah dilakukan Pemkab Badung yakni meningkatkan luas tanam, meningkatkan frekuensi pengamatan hama penyakit di lapangan, melakukan gerakan stop-spot apabila ada serangan hama penyakit.

Selain itu, untuk ketersediaan stok gabah kering giling yang tercatat hingga Oktober 2017, di Badung mencapai 622,11 ton.

Untuk standar harga gabah kering panen di petani kisaran Rp 4.900 per  kilogram, untuk harga gabah di penyosohan beras (PB) mencapai Rp 5.000.

Sementara untuk harga beras di Badung telah ditetapkan harga kisaran harga Rp 9.100 dan setelah dijual pengecer atau pasar tradisional ditetapkan harga Rp 10.000 per kilogramnya.

“Harganya juga relatif masih stabil, ” terangnya.    Sementara untuk mengantisipasi permainan harga beras yang dilakukan tengkulak di pasaran,

Dinas Petanian Badung memiliki Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) yang siap melakukan upaya penanggulangan ini.

“Kami di Badung juga telah memilik dana untuk membeli gabah petani yang kemudian dikelola Perpadi Badung untuk mengendalikan dan menstabilkan harga gabah saat terjadi lonjakan,” pungkasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/