33.2 C
Jakarta
31 Mei 2025, 16:48 PM WIB

Pariwisata Lesu, Disnaker Kembali Minta Pengusaha Tak PHK Karyawan

MANGUPURA – Dampak erupsi Gunung Agung sangat dirasakan industri pariwisata di Bali khususnya Badung. Tak sedikit, hotel dan restoran yang sepi pengunjung.

Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Badung tidak bisa menjamin akan ada pemutusan hubungan kerja (PHK). Yang bisa dilakukan hanya memohon pelaku usaha tidak mem-PHK karyawan.   

Kadis Perindustrian dan Tenaga Kerja Kabupaten Badung IB Oka Dirga mengakui, dampak erupsi Gunung Agung sangat terasa. Industri pariwisata menjadi lesu.

“Melihat kondisi sekarang ini, kami dari pemerintah berusaha untuk melakukan mediasi bersama untuk mencarikan solusi terbaik, ”jelas Oka Dirga kemarin.

“Dalam masalah ini kedua belah pihak antara karyawan dan pengusaha tidak terlalu saklek harus mematuhi undang-undang sehingga tidak terjadi benturan,” ujarnya.

Ketua PHRI Badung IGN Rai Surya Wijaya  mengatakan, kondisi bencana saat ini tidak bisa diprediksi. Banyak dampak yang terjadi di sektor pariwisata sehingga menurunkan tingkat hunian.

“Memang tingkat hunian wisatawan turun drastis, kami melakukan efisiensi juga seperti mengurangi tenaga harian, memberikan cuti karyawan hingga mematikan lampu dan pendingin ruangan saat minim tamu menginap, ” jelasnya.

Kalau hal ini berlangsung  lama hingga satu tahun tentu pengusaha pasti melakukan PHK. Karena pengusaha tentu akan kesulitan membayar tenaga kerja karena tidak ada wisatawan yang menginap.

“Tapi, kami tidak mau menyerah, kami akan terus berupaya agar pariwisata kita bisa bangkit lagi,” ujarnya.

MANGUPURA – Dampak erupsi Gunung Agung sangat dirasakan industri pariwisata di Bali khususnya Badung. Tak sedikit, hotel dan restoran yang sepi pengunjung.

Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Badung tidak bisa menjamin akan ada pemutusan hubungan kerja (PHK). Yang bisa dilakukan hanya memohon pelaku usaha tidak mem-PHK karyawan.   

Kadis Perindustrian dan Tenaga Kerja Kabupaten Badung IB Oka Dirga mengakui, dampak erupsi Gunung Agung sangat terasa. Industri pariwisata menjadi lesu.

“Melihat kondisi sekarang ini, kami dari pemerintah berusaha untuk melakukan mediasi bersama untuk mencarikan solusi terbaik, ”jelas Oka Dirga kemarin.

“Dalam masalah ini kedua belah pihak antara karyawan dan pengusaha tidak terlalu saklek harus mematuhi undang-undang sehingga tidak terjadi benturan,” ujarnya.

Ketua PHRI Badung IGN Rai Surya Wijaya  mengatakan, kondisi bencana saat ini tidak bisa diprediksi. Banyak dampak yang terjadi di sektor pariwisata sehingga menurunkan tingkat hunian.

“Memang tingkat hunian wisatawan turun drastis, kami melakukan efisiensi juga seperti mengurangi tenaga harian, memberikan cuti karyawan hingga mematikan lampu dan pendingin ruangan saat minim tamu menginap, ” jelasnya.

Kalau hal ini berlangsung  lama hingga satu tahun tentu pengusaha pasti melakukan PHK. Karena pengusaha tentu akan kesulitan membayar tenaga kerja karena tidak ada wisatawan yang menginap.

“Tapi, kami tidak mau menyerah, kami akan terus berupaya agar pariwisata kita bisa bangkit lagi,” ujarnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/