29.2 C
Jakarta
30 April 2024, 0:49 AM WIB

Enam Pasar Dapat Rehab, Pasar Ubud Kapan?

RadarBali.com – Tahun depan, pemerintah kabupaten Gianyar berencana merehab enam pasar tradisional yang ada di sejumlah kecamatan Gianyar.

Enam pasar ini memperoleh dana miliarah rupiah dari anggaran gabungan, yakni ABPD Gianyar, APBN dan Alokasi Dana Khusus (DAK).

Sayangnya, pasar Ubud yang dilalap api pada 2016 lalu terlewati dan belum dapat penanganan.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Gianyar, Wayan Suamba menyatakan pada 2018 mendatang Pemkab Gianyar masih berencana membangun pasar tradisional yang memiliki Standar Nasional Indonesia (SNI).

Dijabarkan salah satu dari enam pasar yang rencannya dibangun, meliputi penyediaan dana pendamping untuk revitalisasi Pasar Seni Sukawati.

Dikatakan dana pendamping yang disiapkan pada APBD induk 2018 sebesar Rp 15 miliar. “Sekarang dana pendamping sudah kami siapkan, mudah mudahan dana dari pusat bisa turun, untuk merevitalisasi pasar seni,” ujar Wayan Suamba.

Selain pasar Sukawati, pasar yang juga dapat suntikan dana di antaranya, Pasar Desa Lebih, Pasar Desa Keramas dan Pasar Batubulan Kangin.

“Pasar Lebih itu kunjungannya selalu ramai, sekarang rencananya akan kita revitalisasi dengan anggaran dari APBD. Kalau Pasar Keramas dan Batubulan Kangin itu sumber dananya dari DAK,” jelasnya.

Selain revitalisasi pihaknya juga berencana membangun Pasar Sentra Industri Kecil dan Kerajinan Menengah (IKM).

Untuk kepastian terkait rencana pembangunan pasar ini, pihaknya masih menunggu rapat teknis dengan Kementerian Perindustrian RI.

“Lokasinya pasar ini kemungkinan nanti di Desa Tulikup, untuk pastinya kita akan mohon petunjuk pimpinan dan hasil rapat di Kementerian Perindustrian,” terangnya.

Tidak hanya itu, pasar Silakarang juga akan dilanjutkan tahap pembangunannya. “Sekarang anggaran untuk pengerjaan tahap 2 ini sedang dihitung oleh konsultan,” ujarnya.

Mengenai rehab pembangunan blok A Pasar Ubud, dibatalkan. Itu karena pada APBD Induk 2017 lalu dibatalkan.

Dan tahun depan, pasar Ubud kembali belum mendapat kepastian. “Itu Kebijakan pimpinan (kepala daerah), kami hanya pelaksana,” kelitnya.

Meski demikian Suamba mengaku tetap mengajukan anggaran pembangunan Pasar Ubud. Namun keputusan akhir menurutnya ada di Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD).

“Kami tetap mengajukan, tetapi nanti yang menentukan TAPD lewat keputusan pimpinan,” tukasnya. 

RadarBali.com – Tahun depan, pemerintah kabupaten Gianyar berencana merehab enam pasar tradisional yang ada di sejumlah kecamatan Gianyar.

Enam pasar ini memperoleh dana miliarah rupiah dari anggaran gabungan, yakni ABPD Gianyar, APBN dan Alokasi Dana Khusus (DAK).

Sayangnya, pasar Ubud yang dilalap api pada 2016 lalu terlewati dan belum dapat penanganan.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Gianyar, Wayan Suamba menyatakan pada 2018 mendatang Pemkab Gianyar masih berencana membangun pasar tradisional yang memiliki Standar Nasional Indonesia (SNI).

Dijabarkan salah satu dari enam pasar yang rencannya dibangun, meliputi penyediaan dana pendamping untuk revitalisasi Pasar Seni Sukawati.

Dikatakan dana pendamping yang disiapkan pada APBD induk 2018 sebesar Rp 15 miliar. “Sekarang dana pendamping sudah kami siapkan, mudah mudahan dana dari pusat bisa turun, untuk merevitalisasi pasar seni,” ujar Wayan Suamba.

Selain pasar Sukawati, pasar yang juga dapat suntikan dana di antaranya, Pasar Desa Lebih, Pasar Desa Keramas dan Pasar Batubulan Kangin.

“Pasar Lebih itu kunjungannya selalu ramai, sekarang rencananya akan kita revitalisasi dengan anggaran dari APBD. Kalau Pasar Keramas dan Batubulan Kangin itu sumber dananya dari DAK,” jelasnya.

Selain revitalisasi pihaknya juga berencana membangun Pasar Sentra Industri Kecil dan Kerajinan Menengah (IKM).

Untuk kepastian terkait rencana pembangunan pasar ini, pihaknya masih menunggu rapat teknis dengan Kementerian Perindustrian RI.

“Lokasinya pasar ini kemungkinan nanti di Desa Tulikup, untuk pastinya kita akan mohon petunjuk pimpinan dan hasil rapat di Kementerian Perindustrian,” terangnya.

Tidak hanya itu, pasar Silakarang juga akan dilanjutkan tahap pembangunannya. “Sekarang anggaran untuk pengerjaan tahap 2 ini sedang dihitung oleh konsultan,” ujarnya.

Mengenai rehab pembangunan blok A Pasar Ubud, dibatalkan. Itu karena pada APBD Induk 2017 lalu dibatalkan.

Dan tahun depan, pasar Ubud kembali belum mendapat kepastian. “Itu Kebijakan pimpinan (kepala daerah), kami hanya pelaksana,” kelitnya.

Meski demikian Suamba mengaku tetap mengajukan anggaran pembangunan Pasar Ubud. Namun keputusan akhir menurutnya ada di Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD).

“Kami tetap mengajukan, tetapi nanti yang menentukan TAPD lewat keputusan pimpinan,” tukasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/