26.9 C
Jakarta
28 April 2024, 0:05 AM WIB

Pasar Banyuasri Direvitalisasi, Pedagang Minta Selesai Tepat Waktu

SINGARAJA – Para pedagang yang berjualan di Pasar Banyuasri, meminta proyek revitalisasi Pasar Banyuasri bisa selesai tepat waktu.

Pedagang bahkan meminta pemerintah memberikan jaminan hitam di atas putih, yang isinya menyatakan proyek akan selesai dalam waktu dua tahun.

Hal itu terungkap saat sosialisasi relokasi pedagang, yang dilakukan di Wantilan Puri Seni Sasana Budaya, Rabu (6/2) pagi.

Sosialisasi itu diselenggarakan Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Dagrin) Buleleng dan diikuti ratusan pedagang yang selama ini berjualan di pasar rakyat tersebut.

Rencananya pada bulan April mendatang, pemerintah akan merelokasi seluruh pedagang yang berjualan di Pasar Banyuasri.

Mereka akan ditempatkan di pasar darurat, yang dipusatkan di areal terminal. Total ada 572 unit los, 56 unit kios, serta 92 unit ruko yang akan dibangun di areal terminal.

Pasar darurat itu akan digunakan selama dua tahun penuh hingga awal 2021 mendatang. Mengingat Pasar Banyuasri akan direvitalisasi mulai tahun ini dengan anggaran tak kurang dari Rp 188 miliar.

Selama sosialisasi, para pedagang umumnya meminta kepastian dari pemerintah terkait waktu revitalisasi pasar.

Sebab mereka menggantungkan hidupnya dari aktifitas di pasar tradisional. Apabila terlalu lama, mereka khawatir memengaruhi pendapatan keluarga.

“Kami minta kepastian pelaksanaan dari pemerintah. Kalau memang dua tahun, tolong selesaikan dalam waktu dua tahun. Jangan sampai berhenti di tengah jalan,

dengan alasan uang tidak cukup, atau lainnya. Kami ini hidup dari usaha kami di pasar. Kalau mandeg, kami juga yang jadi korban,” kata Made Widiasa salah seorang pedagang pasar.

Sementara itu Kepala Dinas Dagrin Buleleng Ketut Suparto menjamin proyek akan tuntas dalam waktu dua tahun anggaran.

Sebab pemerintah telah mengalokasikan anggaran cukup besar untuk pembangunan pasar. Tahun ini saja, pemerintah menyiapkan anggaran sebesar Rp 100 miliar.

Sementara Rp 88 miliar sisanya dialokasikan dalam APBD 2020 mendatang. Saat relokasi, pedagang juga dijamin akan mendapatkan tempat.

Pemerintah telah menghitung kebutuhan, sesuai dengan jumlah pedagang yang aktif berjualan di Pasar Banyuasri.

“Secara umum sudah tidak masalah, sudah kami sampaikan pada pedagang secara gamblang. Memang ada beberapa hal yang ditanyakan. Kami jamin ini bisa selesai dalam waktu dua tahun,” kata Suparto.

Asal tahu saja, Pemkab Buleleng berambisi merevitalisasi Pasar Banyuasri. Pasar tradisional itu akan disulap menjadi pasar semi modern.

Pemerintah pun menyiapkan anggaran hingga Rp 188 miliar untuk konstruksi fisik saja. Rencananya revitalisasi akan dilaksanakan dalam dua tahun anggaran. 

SINGARAJA – Para pedagang yang berjualan di Pasar Banyuasri, meminta proyek revitalisasi Pasar Banyuasri bisa selesai tepat waktu.

Pedagang bahkan meminta pemerintah memberikan jaminan hitam di atas putih, yang isinya menyatakan proyek akan selesai dalam waktu dua tahun.

Hal itu terungkap saat sosialisasi relokasi pedagang, yang dilakukan di Wantilan Puri Seni Sasana Budaya, Rabu (6/2) pagi.

Sosialisasi itu diselenggarakan Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Dagrin) Buleleng dan diikuti ratusan pedagang yang selama ini berjualan di pasar rakyat tersebut.

Rencananya pada bulan April mendatang, pemerintah akan merelokasi seluruh pedagang yang berjualan di Pasar Banyuasri.

Mereka akan ditempatkan di pasar darurat, yang dipusatkan di areal terminal. Total ada 572 unit los, 56 unit kios, serta 92 unit ruko yang akan dibangun di areal terminal.

Pasar darurat itu akan digunakan selama dua tahun penuh hingga awal 2021 mendatang. Mengingat Pasar Banyuasri akan direvitalisasi mulai tahun ini dengan anggaran tak kurang dari Rp 188 miliar.

Selama sosialisasi, para pedagang umumnya meminta kepastian dari pemerintah terkait waktu revitalisasi pasar.

Sebab mereka menggantungkan hidupnya dari aktifitas di pasar tradisional. Apabila terlalu lama, mereka khawatir memengaruhi pendapatan keluarga.

“Kami minta kepastian pelaksanaan dari pemerintah. Kalau memang dua tahun, tolong selesaikan dalam waktu dua tahun. Jangan sampai berhenti di tengah jalan,

dengan alasan uang tidak cukup, atau lainnya. Kami ini hidup dari usaha kami di pasar. Kalau mandeg, kami juga yang jadi korban,” kata Made Widiasa salah seorang pedagang pasar.

Sementara itu Kepala Dinas Dagrin Buleleng Ketut Suparto menjamin proyek akan tuntas dalam waktu dua tahun anggaran.

Sebab pemerintah telah mengalokasikan anggaran cukup besar untuk pembangunan pasar. Tahun ini saja, pemerintah menyiapkan anggaran sebesar Rp 100 miliar.

Sementara Rp 88 miliar sisanya dialokasikan dalam APBD 2020 mendatang. Saat relokasi, pedagang juga dijamin akan mendapatkan tempat.

Pemerintah telah menghitung kebutuhan, sesuai dengan jumlah pedagang yang aktif berjualan di Pasar Banyuasri.

“Secara umum sudah tidak masalah, sudah kami sampaikan pada pedagang secara gamblang. Memang ada beberapa hal yang ditanyakan. Kami jamin ini bisa selesai dalam waktu dua tahun,” kata Suparto.

Asal tahu saja, Pemkab Buleleng berambisi merevitalisasi Pasar Banyuasri. Pasar tradisional itu akan disulap menjadi pasar semi modern.

Pemerintah pun menyiapkan anggaran hingga Rp 188 miliar untuk konstruksi fisik saja. Rencananya revitalisasi akan dilaksanakan dalam dua tahun anggaran. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/