SINGARAJA – Pemkab Buleleng terus melakukan kajian kelanjutan proses pembangunan Pasar Banyuasri.
Hingga kini pemerintah belum menentukan skema final untuk menuntaskan proyek tersebut.
Pembicaraan antara pemerintah dengan kontraktor belum mencapai titik temu, sebab pemerintah masih harus memastikan ketersediaan dana.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Buleleng I Putu Adiptha Ekaputra mengatakan, saat ini proyek masih diupayakan selesai pada bulan Desember mendatang.
Pemerintah masih berupaya mencari solusi, guna memenuhi kebutuhan anggaran untuk pembangunan.
Menurutnya, pembangunan Pasar Banyuasri membutuhkan anggaran hingga Rp 159,5 miliar.
Lantaran terjadi pandemi, sejumlah alokasi anggaran harus digeser. Dampaknya pemerintah mengalami kekurangan anggaran hingga Rp 66 miliar.
Hasil penyisiran anggaran, ditemukan sisa sebesar Rp 20 miliar. Sehingga masih ada kekurangan sebanyak Rp 46 miliar.
“Sebisa mungkin diselesaikan pada bulan Desember. Pak Bupati dan Pak Sekda sudah membuat kesimpulan. Mengerucut bahwa proyek ini berlanjut sampai Desember selesai,” kata Adiptha.
Bagaimana dengan sisa kebutuhan anggaran sebanyak Rp 46 miliar? Adiptha menyebut ada opsi pinjaman kepada bank pemerintah.
Rencananya Pemkab Buleleng akan melunasi pinjaman berikut bunga, pada tahun 2021 mendatang. Opsi ini sudah pernah ditempuh beberapa daerah.
Sehingga ada yurisprudensi yang dijadikan rujukan. “Karena ada rencana bantuan dari provinsi sebanyak Rp 50 miliar tahun depan.
Maka ada opsi skema pinjaman pada bank. Opsi ini akan segera kami komunikasikan pada penyedia jasa,” imbuhnya.
Sebelumnya Gubernur Bali Wayan Koster sempat melontarkan janji akan memberikan suntikan dana sebesar Rp 50 miliar untuk proyek Pasar Banyuasri.
Janji itu disampaikan saat Koster menghadiri acara peletakan batu pertama proyek Bendungan Tamblang di Desa Sawan pada Rabu (13/8).
Koster saat langsung menginstruksikan Sekprov Bali Dewa Made Indra yang juga Ketua Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD), untuk menyisihkan anggaran. Sehingga defisit dana yang dialami Pemkab Buleleng, dapat ditutupi.
“Termasuk pasar Banyuasri jangan lama-lama, kasian pedagangnya, selesaikan cepat. Kekurangannya lagi Rp 50 miliar kita selesaikan,
tadi saya sudah diskusi di mobil dengan pak Sekda. 2021 kita akan selesaikan untuk pasar Banyuasri kasian pedagangnya berjemur di luar,” ujar Koster.
Sekadar diketahui, proyek Pasar Banyuasri kini tengah mengalami kekurangan anggaran. Sisa anggaran pemerintah hanya cukup untuk membayar proyek hingga bulan ini.
Kekurangan anggaran dipicu refocusing untuk kebutuhan covid-19. Hingga kini proyek telah mencapai angka 68 persen.