BADUNG, Radar Bali- PT PLN (Persero) menyerahkan sertifikat energi baru terbarukan atau Renewable Energy Certificate (REC) untuk mendukung penggunaan listrik ramah lingkungan di The Apurva Kempinski Bali yang turut menjadi salah satu lokasi penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 akhir tahun 2022.
General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Bali, I Wayan Udayana mengatakan kesadaran pihak industri dan pelaku usaha terhadap pentingnya penggunaan energi hijau semakin meningkat sesuai isu utama yang diusung KTT G20 tentang transisi energi berkelanjutan.
“The Apurva Kempinski Bali merupakan hotel pionir yang pertama di Bali yang memanfaatkan REC. Tentu ini menjadi bukti bahwa pelaku pariwisata dapat turut ambil bagian dalam memberikan contoh untuk meningkatkan kesadaran akan perubahan iklim. Kami berharap hal ini dapat memicu pelaku pariwisata lainnya untuk ikut mengambil langkah yang sama,” ungkapnya.
Udayana menjelaskan Hotel Apurva Kempinski menjadi Venue G20 pertama yang memanfaatan REC. Saat melayani delegasi KTT G20 siap menggunakan listrik yang bersumber dari energi hijau bersumber dari Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Kamojang dengan kapasitas pembangkit 140 megawatt (MW).
“Sertifikat yang diserahkan hari ini sejumlah 200 unit dan setara dengan 200 megawatt-hour (MWh) yang berlaku sejak 1 Agustus 2022. Sedangkan pemakaian hotel sendiri saat ini di atas 20.000. Artinya masih terdapat potensi REC yang bisa dikerjasamakan,” terangnya. Udayana berharap kerja sama ini diikuti oleh lembaga atau pihak lain yang terlibat dalam kegiatan KTT G20 memanfaatkan energi baru terbarukan REC PLN.
Lisen Pribadi, Deputy GM Finance The Apurva Kempinski Bali menyambut positif REC PLN dan berharap kerja sama ini meningkatkan citra positif perusahaannya yang ikut mendukung program pemerintahm mencapai Net Zero Emission 2060. “Kami berharap melalui pembelian ini dapat memberikan kontribusi nyata untuk mendorong transisi energi, sekaligus dapat menjadi contoh bagi hotel-hotel lainnya di Bali,” katanya.
Hingga Agustus 2022, PLN menyediakan REC untuk listrik setara 4.243 MWh yang dimanfaatkan oleh 15 pelanggan baik dari kalangan industri maupun bisnis. REC merupakan instrumen yang merepresentasikan atribut terbarukan dari setiap MWh listrik yang diproduksi oleh pembangkit energi terbarukan. Satu unit REC merepresentasikan satu MWh.
REC yang disediakan PLN membuktikan bahwa energi yang digunakan pelanggan berasal dari pembangkit listrik berbasis EBT yang diverifikasi oleh sistem tracking internasional, APX TIGRs yang berlokasi di California, USA. Setiap REC dapat dipertanggungjawabkan, berkualitas tinggi, dan memenuhi standar internasional. (mar/ken)