SINGARAJA – Pemkab Buleleng kembali melelang sejumlah aset. Kali ini aset yang dilelang adalah sapi. Sapi-sapi tersebut tercatat sebagai aset pada Dinas Pertanian Buleleng.
Sapi dilelang karena dianggap tak produktif lagi. Alias sudah afkir. Informasi lelang itu muncul dalam situs Kantor Perbendaharaan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Singaraja.
Total ada 10 ekor sapi betina yang dilelang. Nilai penawaran terendah yang dibuka adalah Rp 32,5 juta.
Kabid Pengelolaan Barang Milik Daerah (BMD) Made Pasda Gunawan mengakui pemerintah tengah berusaha melelang aset tersebut.
Pasda menyebut selama ini sapi-sapi itu digunakan sebagai indukan pembibitan sapi Bali. Sapi itu dipelihara staf Dinas Pertanian Buleleng yang ditugaskan di Pusat Pembibitan Sapi Bali Unggul (PPSBU) yang ada di Desa Gerokgak.
“Memang itu aset pemerintah. Jadi itu betina-betina indukan. Nanti setelah melahirkan pedet (anak sapi, Red), pedet-nya itu jadi bantuan untuk kelompok ternak,” kata Pasda kemarin.
Menurutnya sapi-sapi itu harus dilelang karena sudah tidak produktif lagi. Alias sudah afkir.
Ketimbang membebani keuangan daerah dengan pemberian pakan, akhirnya diambil opsi untuk melelang sapi-sapi tersebut.
Sejauh ini, kata Pasda, sudah ada beberapa pihak yang berminat dengan sapi-sapi tersebut. Terlebih sapi itu dilelang jelang hari raya Idul Adha yang jatuh pada 20 Juli mendatang.
Ia meyakini sapi-sapi itu laku lewat proses lelang terbuka yang dilangsungkan KPKNL Singaraja pada Kamis (17/6) mendatang.
“Kami jual satu paket 10 ekor. Kami optimistis ini akan laku. Apalagi beratnya rata-rata di atas 150 kilogram per ekor,” tukasnya.