NEGARA – Di sela Rapat Catur Wulan III Tahun 2020 Badan Kerja Sama Lembaga Perkreditan Desa (BKS- LPD) Kabupaten Jembrana, Bank BPD Bali Cabang Negara merilis program kerja 2021.
’’Kami akan menerapkan Eling LPD. LPD Pohsanten sebagai pilot project,’’ kata Kepala BPD Bali Cabang Negara Ida Bagus Made Surawan, S.Pi.,
di sela rapat yang dikemas dalam gathering bersama 64 LPD se- Jembrana di Kantor BKS LPD dan Lembaga Pemberdayaan Lembaga Perkreditan Desa (LP LPD) Jembrana ini, Rabu (16/12).
IB Made Surawan menjelaskan, di tengah pandemi Covid-19, tiap bulan dana yang dihimpun LPD meningkat.
’’Ini sebagai indikator, Jembrana masih eksis, kepercayaan masyarakat di desa ke LPD dan masyarakat Bali ke BPD, sangat kuat,’’ paparnya.
Menurutnya, hal ini harus dijaga, dan dipertahankan. Diuraikan, BPD Bali merupakan bank-nya masyarakat Bali. Bersama LPD, sama-sama mengelola kepercayaan masyarakat.
’’Ini sebenarnya rohnya di Bali, LPD dan BPD,’’ sambungnya. Kontribusi LPD se-Jembrana terhadap BPD Bali Cabang Negara, mengumpulkan dana pihak ketiga (DPK) hingga 21 persen. Diolah dan dioper ke masyarakat.
’’Sangat luar biasa, proporsional. Suksma dan apresiasi setinggi-tingginya untuk LPD di Jembrana,’’ ungkapnya.
Ke depan, BPD Cabang Negara akan meningkatkan kerja sama dengan LPD dalam pengembangan keagenan, hingga transaksi. ’’Maka, tahun depan, secara efektif kami jalankan Program Eling LPD,’’ jelasnya.
Mengapa pilot project-nya pilih LPD Pohsanten? Karena LPD Pohsanten siap dari sisi perangkat maupun sistem. ’’Masyarakat dapat mengakses apapun transaksi di BPD, melalui Eling LPD,’’ paparnya.
Harapan untuk 2021, LP LPD mengevaluasi kinerja LPD. Ditambah penilaian current account and saving account (casa). Yakni, kemampuan menggali sumber dana berbiaya murah.
Jika LPD sukses menggali casa, sebagai tolok ukur efektivitas, ukur serapan dana. Sebab, selama ini andalkan deposito.
Melalui casa, edukasi masyarakat mengembangkan dananya dalam tabungan. Karena casa bunganya murah, biaya pun murah.
Karena beli atau mengumpulkan DPK murah, maka dalam menjual ke masyarakat (berupa kredit) pun murah, tak bayar bunga tinggi. Sehingga, diharapkan, serapannya besar.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (Kadis PMD) Jembrana Drs. Gede Sujana menambahkan, PMD terus membina, memfasilitasi, hingga mengevaluasi perkembangan LPD di Jembrana.
Saat ini, 50 LPD tergolong sehat. Program prioritasnya, membina LPD kurang sehat. Makanya, gulirkan program utama, lomba LPD tiap tahun. Satu kecamatan, diwakili satu LPD. (adv/djo)