DENPASAR – Akibat pandemi Covid-19 kemiskinan meroket. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) ada orang miskin baru sekitar 31,73 ribu. Bertambah dibandingkan jumlah penduduk miskin pada Maret 2020 yang tercatat sekitar 165,19 ribu orang.
Persentase penduduk miskin di Bali pada September 2020 pun tercatat sebesar 4,45 persen, naik 0,67 persen poin dibandingkan dengan posisi Maret 2020 yang tercatat sebesar 3,78 persen.
Jumlah penduduk miskin di Bali pada bulan September 2020 tercatat sekitar 196,92 ribu orang.
Selama periode Maret – September 2020, persentase penduduk miskin di daerah perkotaan tercatat mengalami peningkatan, dari 3,33 persen pada Maret 2020 menjadi 4,04 persen pada September 2020.
Hal yang sama juga terjadi di daerah pedesaan, tercatat persentase penduduk miskin mengalami peningkatan dari 4,78 persen pada Maret 2020 menjadi 5,40 persen pada September 2020.
Garis kemiskinan tercatat naik sekitar 1,94 persen, dari Rp 429.834,00 per kapita per bulan pada Maret 2020 menjadi Rp 438.167,00 per kapita per bulan pada September 2020.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali, Hanif Yahya mengatakan indeks kedalaman kemiskinan (P1) di Bali pada September 2020 tercatat sebesar 0,610, naik sebesar 0,086 poin dibandingkan Maret 2020, sedangkan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) naik 0,02 poin dari 0,103 pada Maret 2020 menjadi 0,123 pada September 2020.
“Ketimpangan pendapatan di Bali yang digambarkan dengan gini ratio tidak mengalami perubahan dari kondisi Maret 2020, tercatat sebesar 0,369 pada September 2020,” ungkapnya singkat.