26.6 C
Jakarta
19 September 2024, 1:23 AM WIB

Ekonomi Terpuruk, Turis Tiongkok Buka Peluang Segera Liburan ke Bali

DENPASARKepala Bank Indonesia Kantor Perwakilan (BI KPw) Bali Trisno Nugroho menjelaskan perekonomian Bali di kuartal I tahun 2020 sangat terpuruk hingga di angka -1,14 persen, jauh di bawah nasional yang saat itu di angka 2,97 persen.

Sementara pada kuartal kedua diprediksi terjadi penurunan ekonomi menjadi sekitar sekitar -0,4 sampai dengan 1 persen.

“Dikhawatirkan perekonomian Bali akan makin terpuruk lagi menyusul penurunan nasional,” ujar Trisno Nugroho dalam acara webinar yang digelar Bali Tourism Board (BTB) kemarin.

Apalagi, ia melanjutkan saat ini tingkat kemiskinan di Bali juga semakin besar menyusul bertambahnya pengangguran akibat industri pariwisata yang jalan di tempat.

Untuk itu, Trisno Nugroho sangat berharap kedatangan wisatawan dari Tiongkok ini bisa menggeliatkan ekonomi lagi jika pariwisata internasional dibuka September mendatang.

Ketika perekonomian babak belur karena pandemi ini, Tiongkok, menurutnya, malah menunjukkan pertumbuhan yang cukup positif beberapa bulan ini, sehingga diprediksi akan menjadi penggerak perekonomian dunia pasca pandemi.

“Dan, di tengah tumbuhnya perekonomian China, banyak warganya yang ingin berwisata kembali, hal itu dilihat dari hasil survey yang menyatakan 60 persen dari mereka akan berwisata tahun 2020 ini,” papar Trisno Nugroho.

Ia menambahkan dari yang ingin berwisata, sekitar 58 persen nya memilih untuk berlibur ke pulau tropis, dengan kata lain Bali menjadi salah satu kategori tersebut.

Sehingga ia berharap, Bali bisa menangkap peluang ini dengan peningkatan kualitas, infrastruktur dan lain-lain.

Ia menambahkan jika bisa dijalankan dengan optimal, maka perekonomian Bali bisa digerakkan hingga keluar dari angka minus tersebut.

Dalam acara webminar ini, pihak travel dari Tiongkok juga menanyakan kemungkinan Bali membuka penerbangan langsung ke negaranya September mendatang, mengingat angka kasus Covid-19 di Bali relative jauh dari kasus secara nasional.

Hal itu memberikan kepercayaan internasional untuk Bali. Merespon hal tersebut, Wagub Cok Ace menjelaskan kemungkinan tersebut tetap ada, mengingat hubungan Tiogkok dan Bali sudah terjalin dengan baik sejak lama.

“Jika administrasi sudah lengkap dan sudah diijinkan oleh pusat, tentu hal tersebut bukan mustahil lagi,” tegasnya.

DENPASARKepala Bank Indonesia Kantor Perwakilan (BI KPw) Bali Trisno Nugroho menjelaskan perekonomian Bali di kuartal I tahun 2020 sangat terpuruk hingga di angka -1,14 persen, jauh di bawah nasional yang saat itu di angka 2,97 persen.

Sementara pada kuartal kedua diprediksi terjadi penurunan ekonomi menjadi sekitar sekitar -0,4 sampai dengan 1 persen.

“Dikhawatirkan perekonomian Bali akan makin terpuruk lagi menyusul penurunan nasional,” ujar Trisno Nugroho dalam acara webinar yang digelar Bali Tourism Board (BTB) kemarin.

Apalagi, ia melanjutkan saat ini tingkat kemiskinan di Bali juga semakin besar menyusul bertambahnya pengangguran akibat industri pariwisata yang jalan di tempat.

Untuk itu, Trisno Nugroho sangat berharap kedatangan wisatawan dari Tiongkok ini bisa menggeliatkan ekonomi lagi jika pariwisata internasional dibuka September mendatang.

Ketika perekonomian babak belur karena pandemi ini, Tiongkok, menurutnya, malah menunjukkan pertumbuhan yang cukup positif beberapa bulan ini, sehingga diprediksi akan menjadi penggerak perekonomian dunia pasca pandemi.

“Dan, di tengah tumbuhnya perekonomian China, banyak warganya yang ingin berwisata kembali, hal itu dilihat dari hasil survey yang menyatakan 60 persen dari mereka akan berwisata tahun 2020 ini,” papar Trisno Nugroho.

Ia menambahkan dari yang ingin berwisata, sekitar 58 persen nya memilih untuk berlibur ke pulau tropis, dengan kata lain Bali menjadi salah satu kategori tersebut.

Sehingga ia berharap, Bali bisa menangkap peluang ini dengan peningkatan kualitas, infrastruktur dan lain-lain.

Ia menambahkan jika bisa dijalankan dengan optimal, maka perekonomian Bali bisa digerakkan hingga keluar dari angka minus tersebut.

Dalam acara webminar ini, pihak travel dari Tiongkok juga menanyakan kemungkinan Bali membuka penerbangan langsung ke negaranya September mendatang, mengingat angka kasus Covid-19 di Bali relative jauh dari kasus secara nasional.

Hal itu memberikan kepercayaan internasional untuk Bali. Merespon hal tersebut, Wagub Cok Ace menjelaskan kemungkinan tersebut tetap ada, mengingat hubungan Tiogkok dan Bali sudah terjalin dengan baik sejak lama.

“Jika administrasi sudah lengkap dan sudah diijinkan oleh pusat, tentu hal tersebut bukan mustahil lagi,” tegasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/