DENPASAR – Berbagai sektor yang saat ini sebagian besar memanfaatkan perkembangan dunia digital membawa pengaruh terhadap pola berwisata dari konvensional ke online.
Melalui online tersebut memberikan beberapa keuntungan ketimbang yang konvensional, salah satunya kemudahan ketika ingin berkunjung ke tempat tujuan wisata.
Dengan pola online ini juga sangat memudahkan bagi pelaku pariwisata dalam menawarkan produk atau promosi destinasi melalui online seperti sosial media dan media lainnya.
Menurut Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Bali IB Agung Partha Adnyana mengatakan, promosi pariwisata ke luar negeri saat ini menjadi kurang efisien karena memerlukan biaya yang cukup tinggi.
Selain biaya, lingkup jangkauan promosi juga terbatas. Berbeda dengan online, peluang untuk lebih dikenal luas sangat terbuka lebar.
Mengingat, kata dia, saat ini semua bisa diakses melalui internet smartphone. Selain itu, untuk menarik perhatian wisatawan
agar berlibur di Pulau Dewata dapat dilakukan dengan mengemas sebuah event berkualitas dan berkelas internasional.
Kemudian event-event pariwisata yang akan digelar dapat dipromosikan melalui media sosial. “Lomba-lomba internasional itu yang harus dilakukan untuk mengundang pelaku digital itu datang ke Bali.
Bayangkan jika misalkan petenis kelas dunia main di sini, itu akan dilihat dunia dan tempat yang dikunjungi akan sangat dikenal. Itu cara lebih bagus daripada melakukan promosi ke luar,” papar IB Agung Partha Adnyana.
Dia mengatakan, cara yang paling ampuh dan efisien untuk mempromosikan destinasi Bali pada zaman digital saat ini yakni melalui pemanfaatan teknologi informasi.
Berdasar data UNWTO dan Trip Advisor, tahun 2017 lalu sebanyak 63 persen wisatawan melakukan kegiatan wisata melalui dunia digital atau via online.
Pria yang akrab disapa Gus Agung ini memprediksi, pada 2018 ini wisatawan berwisata via online akan meningkat menjadi 70 persen.
Karena itu, dia mendorong agar acara atau even skala internasional harus digagas di Bali untuk kemudian dipromosikan melalui media sosial.
“Jadi, bukan kita yang keluar (promosi) ke sana. Ini kan cara digital online. Jadi bikin event-event yang banyak peminatnya seperti lomba lari dan lainnya,” katanya.