33.4 C
Jakarta
22 November 2024, 13:05 PM WIB

Bisnis Sampah Masih Stabil, Harga Turun, Permintaan Masih Tinggi

 

SINGARAJA – Bisnis sampah rupanya masih relatif stabil, meski kini tengah terjadi perlambatan ekonomi. Permintaan disebut masih tetap tinggi.

Sementara dari sisi harga mengalami penurunan. Namun, masih bisa memberikan ruang keuntungan bagi para pengusaha yang bergerak di bisnis sampah.

Salah satu pengepul sampah plastik di Kabupaten Buleleng yakni Rumah Plastik. Roda produksi di usaha pencacahan sampah, rupanya masih berjalan.

Para pekerja pun masih bisa melakukan aktifitasnya saat memilah dan mencacah sampah. Pengelola Rumah Plastik, Eka Darmawan mengatakan, usaha sampah kini masih bisa berjalan kendati terjadi perlambatan ekonomi.

Menurutnya, bisnis sampah sangat tergantung dengan hubungan pengepul dengan pasar yang menyerap hasil cacahan. Kualitas bahan baku juga turut memengaruhi luasnya pasar yang dapat disasar.

“Semasa masih ada link pemasaran yang bagus, kemudian hasil cacahan masih berkualitas, sejauh ini sih kami tidak ada masalah. Produksi juga masih aman,” katanya.

Meski produksi masih aman, Eka Darmawan justru mengaku kesulitan mendapatkan suplai bahan baku sampah.

Sebab sejumlah pihak yang diajak bekerjasama, kini memilih menunda penyerapan sampah plastik. Sehingga hanya individu saja yang selama ini masih membawa sampah ke Rumah Plastik.

“Kami kan ada kerjasama juga dengan sekolah dan 25 bank sampah. Beberapa bank sampah sekarang tutup. Sekolah juga tutup. Sehingga suplai yang masuk ke kami turun,” imbuh pria yang memilih pensiun dini sebagai pekerja migran itu.

Terkait dengan harga, ia menyebut harga memang mengalami penurunan. Meski begitu, harga masih masuk akal dan bisa memberi margin keuntungan bagi perusahaan.

Ia juga tak terlalu mempermasalahkan harga, sebab kerap terjadi penurunan harga plastik. Bahkan hingga tiga kali dalam setahun. 

 

SINGARAJA – Bisnis sampah rupanya masih relatif stabil, meski kini tengah terjadi perlambatan ekonomi. Permintaan disebut masih tetap tinggi.

Sementara dari sisi harga mengalami penurunan. Namun, masih bisa memberikan ruang keuntungan bagi para pengusaha yang bergerak di bisnis sampah.

Salah satu pengepul sampah plastik di Kabupaten Buleleng yakni Rumah Plastik. Roda produksi di usaha pencacahan sampah, rupanya masih berjalan.

Para pekerja pun masih bisa melakukan aktifitasnya saat memilah dan mencacah sampah. Pengelola Rumah Plastik, Eka Darmawan mengatakan, usaha sampah kini masih bisa berjalan kendati terjadi perlambatan ekonomi.

Menurutnya, bisnis sampah sangat tergantung dengan hubungan pengepul dengan pasar yang menyerap hasil cacahan. Kualitas bahan baku juga turut memengaruhi luasnya pasar yang dapat disasar.

“Semasa masih ada link pemasaran yang bagus, kemudian hasil cacahan masih berkualitas, sejauh ini sih kami tidak ada masalah. Produksi juga masih aman,” katanya.

Meski produksi masih aman, Eka Darmawan justru mengaku kesulitan mendapatkan suplai bahan baku sampah.

Sebab sejumlah pihak yang diajak bekerjasama, kini memilih menunda penyerapan sampah plastik. Sehingga hanya individu saja yang selama ini masih membawa sampah ke Rumah Plastik.

“Kami kan ada kerjasama juga dengan sekolah dan 25 bank sampah. Beberapa bank sampah sekarang tutup. Sekolah juga tutup. Sehingga suplai yang masuk ke kami turun,” imbuh pria yang memilih pensiun dini sebagai pekerja migran itu.

Terkait dengan harga, ia menyebut harga memang mengalami penurunan. Meski begitu, harga masih masuk akal dan bisa memberi margin keuntungan bagi perusahaan.

Ia juga tak terlalu mempermasalahkan harga, sebab kerap terjadi penurunan harga plastik. Bahkan hingga tiga kali dalam setahun. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/