DENPASAR, Radar Bali– London School of Public Relations (LSPR) hadir dengan misi khusus di Provinsi Bali. Hal itu terungkap dalam jumpa pers yang digelar Kampus yang beralamat di Jalan Raya Puputan No. 140, Sumerta Kelod, Kecamatan Denpasar Timur itu, Jumat (19/3/2021) di Four Star by Trans Hotel, Renon, Denpasar.
Executive Director merangkap dosen marketing LSPR, Gesille menyebut posisi public relations alias hubungan masyarakat ratusan hotel berbintang di Pulau Dewata didominasi oleh pekerja luar Bali. Menyikapi kondisi tersebut, Gesille menegaskan bahwa LSPR yang besar di Ibu Kota Jakarta ingin berkontribusi positif bagi “dunia public relations” industri pariwisata Bali.
Untuk menguatkan pondasi akademis calon public relations lokal, Gesille menjelaskan London School of Public Relations (LSPR) hadir dengan 60 persen kurikulum dari London dan 40 kurikulum nasional. Termasuk buku-buku dan silabus yang digunakan mengacu regulasi Badan Nasional Sertifikasi Profesi (National Professional Certification Agency). Tegasnya, LSPR pun menawarkan sesuatu yang berbeda dengan kampus lain, yakni dipekerjakannya native speaker profesional. Di masa pandemi yang dipicu virus SARS-CoV-2, tutor profesional ini menyampaikan materi kuliah lewat tatap muka dan program e-learning alias daring. LSPR juga merekrut dosen lokal profesional dari sejumlah kampus ternama dalam negeri, khususnya Bali.
Terkait biaya mengenyam pendidikan di LSPR, Nurdin Gustav, Senior Marketing LSPR menyebut jauh lebih murah dibanding Jakarta, yakni sekitar Rp 60 juta hingga Rp 75 juta selama 4 tahun alias 8 semester. Di Jakarta, biaya sejumlah ini (60-75 juta) dikenakan untuk 2 semester atau setahun. Untuk mengetahui rincian biaya perkuliahan ini, masyarakat bisa mengunjungi sosial media LSPR Bali. Pada situs yang sama, juga dicantumkan jadwal pendaftaran, peluang beasiswa, serta proses dan syarat administrasi berkuliah di LSPR Bali.
Berkomitmen mengangkat martabat public relations lokal, Nurdin Gustav menegaskan LSPR Bali menyediakan banyak kemudahan bagi masyarakat Bali. Ada 4 beasiswa yang disiapkan: beasiswa reguler, prestasi, anak guru, dan putra- putri Bali. Anak Bali yang dimaksud adalah putra-putri yang mengenyam pendidikan SMA sederajat di Pulau Dewata atau peserta didik kelahiran Bali. Seluruhnya diberikan beasiswa selama 4 tahun dengan nominal Rp 17.500.000. Beasiswa ini akan memotong biaya kuliah dari semester 1 hingga 8.
General Manager LSPR, Yackie, S.E. menambahkan karena biaya kuliah di LSPR Bali jauh lebih murah dari kampus yang sama di Jakarta, tak sedikit warga ibu kota yang hijrah ke Pulau Dewata untuk menuntut ilmu komunikasi. Yackie menyebut hal itu didorong oleh kondisi Bali yang relatif lebih aman dan biaya hidup yang lebih terjangkau dibandingkan dengan Jakarta. Faktor pemicu lain adalah kondisi sektor pariwisata Bali yang lebih berkembang dibandingkan daerah-daerah lain di Indonesia. Intinya, ungkap Yackie para mahasiswa bisa kuliah sembari menikmati destinasi pariwisata Bali yang termasyur ke seantero jagat.
Merespons Covid-19 yang mewabah setahun lebih, Gesille menegaskan LSPR rileks menghadapi kondisi tersebut. Pasalnya, LSPR terbiasa menyelenggarakan sistem perkuliahan daring. Menariknya, menuju Bali Bangkit, Gesille melihat public relation memiliki posisi strategis, khususnya di masa storytelling digital. Ke depan, tegasnya LSPR berkomitmen mencetak sarjana komunikasi andal. Tantangan public relations yang menuntut spesifikasi keahlian mumpuni akan dijawab oleh LSPR. “Profesi PR ini memang harus terakreditasi dan banyak asosiasi PR yang harus terakreditasi. LSPR salah satunya yang memang memiliki LSP, lembaga sertifikasi profesi yang terakreditasi dari BNSP,” tutupnya.