34.7 C
Jakarta
30 April 2024, 14:28 PM WIB

Industri Asuransi Berkembang Pesat, Pasar Bali Baru 3 Persen

DENPASAR – Industri asuransi jiwa di Bali masih sangat potensial untuk dijajaki. Berdasar data OJK hingga triwulan III tahun 2017, total premi asuransi jiwa tumbuh 7 hingga 8 persen jika dibanding triwulan sebelumnya.

Kabag Pengawasan IKNB OJK Regional 8 Bali Nusra Husein Triarso menyatakan, tingkat penetrasi asuransi di daerah wisata ini baru kisaran 2 sampai 3 persen, sehingga peluang untuk meningkatkan penetrasi masih sangat besar.

“Penetrasi asuransi di Bali tak jauh berbeda dengan penetrasi asuransi secara nasional yang hanya 2-3 persen,” ujar Husein Triarso usai peresmian kantor pemasaran Cigna di Denpasar.

Karena itu, dia menyambut baik langkah beberapa perusahaan asuransi yang mau membuka cabang di Bali.

Dengan dibukanya kantor pemasaran bisa meningkatkan inklusi keuangan khususnya asuransi. Menurutnya, asuransi adalah bisnis kepercayaan, dengan menjual janji.

“Karena yang dijual itu janji, maka harus memenuhi janji itu. Ini menyangkut reputasi. Jika kepercayaan turun, reputasi yang dipertaruhkan, tentu akan turun,” paparnya. 

Premi asuransi jiwa yang diterima di Bali pada triwulan III tahun 2017 mencapai Rp2,3 triliun. Sementara jika dibandingkan dengan klaim pada triwulan yang sama mencapai Rp 1,1 triliun.

Dengan demikian, industri asuransi di Bali memang sangat menjanjikan. Di lain sisi, PT Asuransi Cigna (Cigna Indonesia) membuka kantor pemasaran di Denpasar.

Menurut Presiden Direktur Cigna Indonesia Herlin Sutanto, kantor pemasaran baru itu merupakan kantor pemasaran kedelapan yang dimiliki Cigna.

“Pembukaan kantor tersebut juga sebagai bentuk komitmen Cigna Indonesia dalam mendukung program pemerintah untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan melalui OJK,” kata Herlin. 

DENPASAR – Industri asuransi jiwa di Bali masih sangat potensial untuk dijajaki. Berdasar data OJK hingga triwulan III tahun 2017, total premi asuransi jiwa tumbuh 7 hingga 8 persen jika dibanding triwulan sebelumnya.

Kabag Pengawasan IKNB OJK Regional 8 Bali Nusra Husein Triarso menyatakan, tingkat penetrasi asuransi di daerah wisata ini baru kisaran 2 sampai 3 persen, sehingga peluang untuk meningkatkan penetrasi masih sangat besar.

“Penetrasi asuransi di Bali tak jauh berbeda dengan penetrasi asuransi secara nasional yang hanya 2-3 persen,” ujar Husein Triarso usai peresmian kantor pemasaran Cigna di Denpasar.

Karena itu, dia menyambut baik langkah beberapa perusahaan asuransi yang mau membuka cabang di Bali.

Dengan dibukanya kantor pemasaran bisa meningkatkan inklusi keuangan khususnya asuransi. Menurutnya, asuransi adalah bisnis kepercayaan, dengan menjual janji.

“Karena yang dijual itu janji, maka harus memenuhi janji itu. Ini menyangkut reputasi. Jika kepercayaan turun, reputasi yang dipertaruhkan, tentu akan turun,” paparnya. 

Premi asuransi jiwa yang diterima di Bali pada triwulan III tahun 2017 mencapai Rp2,3 triliun. Sementara jika dibandingkan dengan klaim pada triwulan yang sama mencapai Rp 1,1 triliun.

Dengan demikian, industri asuransi di Bali memang sangat menjanjikan. Di lain sisi, PT Asuransi Cigna (Cigna Indonesia) membuka kantor pemasaran di Denpasar.

Menurut Presiden Direktur Cigna Indonesia Herlin Sutanto, kantor pemasaran baru itu merupakan kantor pemasaran kedelapan yang dimiliki Cigna.

“Pembukaan kantor tersebut juga sebagai bentuk komitmen Cigna Indonesia dalam mendukung program pemerintah untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan melalui OJK,” kata Herlin. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/