31.2 C
Jakarta
13 September 2024, 14:44 PM WIB

Program KUR Disambut Antusias, BRI Salurkan Dana Hingga Rp 770 Miliar

DENPASAR – Dinas Koperasi dan UMKM Denpasar mengklaim kredit usaha rakyat (KUR) sudah dimanfaatkan pengusaha UKM Kota Denpasar.

Bahkan NPL rendah, yakni 0,8 persen . Baru-baru ini juga tim monitoring bersama Dinas Koperasi dan UMKM Kota Denpasar melakukan monitoring dan evaluasi monev  terhadap UMKM  Pie Susu Barong di Jalan Nangka, Gang Nuri dan usaha telur asin di Banjar Dualang, Desa Peguyangan Kaja, Denpasar Utara.

Monitoring dan eveluasi UKM penerima KUR tersebut dipimpin Wakil Ketua Monev KUR Made Erwin Suryadarma Sena.

Di sela-sela monitoring, Erwin mengatakan, pihaknya ingin melihat secara langsung sejauh mana KUR yang disalurkan pihak bank dimanfaatkan dengan baik oleh UKM.

 “Hasilnya sudah sesuai harapan. Kami harapkan perbankan terus memberi bantuan kepada UKM yang ada di Kota Denpasar. Karena permasalahan yang ada UKM kita adalah akses permodalan,’’ kata Erwin Suryadarma.

Sementara itu, Marketing Bank BRI Cabang Gajah Mada, Dewa Suta mengatakan, sejak KUR diluncurkan tahun 2016 untuk wilayah Denpasar, bahkan salah satu kota penyaluran terbesar yakni Rp 770 miliar sampai Maret 2018 dan jumlah NPL 0,8 persen.

Bank BRI merupakan salah satu bank penyalur KUR terbesar nomor satu dengan plafon Rp 941 miliar dari awal KUR diluncurkan.

Menurut Suta, penyaluran KUR dari Januari hingga Maret 2018 pencapaiannya sudah melampui target yalni Rp 514 miliar.

Penyaluran KUR khusus dari Bank BRI ini diharapkan tepat sasaran dan bisa mengembangkan ekonomi di daerah dan UMKM.

”Kami harapkan dengan bantuan dana KUR ini dapat memacu bisnis yang awalnya dari rumah

tangga menjadi usaha besar dan mandiri,’’ harap Suta.

 Erwin Suryadarma berharap, pemberian dana KUR kepada dengan bunga murah 7 persen setahun  maka UKM-UKM yang ada di Denpasar akan terus bergerak meningkatkan usahannya.

Dikatakan dulunya  UKM yang ada masih mikro dan sekarang adanya bantuan dana, pelatihan termasuk pemasaran akan naik kelas menjadi usaha kecil dan seterusnya.

”Kedepan kita harapkan UKM-UKM yang ada di Kota Denpasar akan tumbuh dan berkembang. Mengingat wirausaha-wirausaha yang ada di Denpasar minimal tumbuh di atas 2 persen.

Bahkan sekarang sudah tumbuh lebih dari 3 persen,’’ terang mantan Kadisosnaker Kota Denpasar ini. 

DENPASAR – Dinas Koperasi dan UMKM Denpasar mengklaim kredit usaha rakyat (KUR) sudah dimanfaatkan pengusaha UKM Kota Denpasar.

Bahkan NPL rendah, yakni 0,8 persen . Baru-baru ini juga tim monitoring bersama Dinas Koperasi dan UMKM Kota Denpasar melakukan monitoring dan evaluasi monev  terhadap UMKM  Pie Susu Barong di Jalan Nangka, Gang Nuri dan usaha telur asin di Banjar Dualang, Desa Peguyangan Kaja, Denpasar Utara.

Monitoring dan eveluasi UKM penerima KUR tersebut dipimpin Wakil Ketua Monev KUR Made Erwin Suryadarma Sena.

Di sela-sela monitoring, Erwin mengatakan, pihaknya ingin melihat secara langsung sejauh mana KUR yang disalurkan pihak bank dimanfaatkan dengan baik oleh UKM.

 “Hasilnya sudah sesuai harapan. Kami harapkan perbankan terus memberi bantuan kepada UKM yang ada di Kota Denpasar. Karena permasalahan yang ada UKM kita adalah akses permodalan,’’ kata Erwin Suryadarma.

Sementara itu, Marketing Bank BRI Cabang Gajah Mada, Dewa Suta mengatakan, sejak KUR diluncurkan tahun 2016 untuk wilayah Denpasar, bahkan salah satu kota penyaluran terbesar yakni Rp 770 miliar sampai Maret 2018 dan jumlah NPL 0,8 persen.

Bank BRI merupakan salah satu bank penyalur KUR terbesar nomor satu dengan plafon Rp 941 miliar dari awal KUR diluncurkan.

Menurut Suta, penyaluran KUR dari Januari hingga Maret 2018 pencapaiannya sudah melampui target yalni Rp 514 miliar.

Penyaluran KUR khusus dari Bank BRI ini diharapkan tepat sasaran dan bisa mengembangkan ekonomi di daerah dan UMKM.

”Kami harapkan dengan bantuan dana KUR ini dapat memacu bisnis yang awalnya dari rumah

tangga menjadi usaha besar dan mandiri,’’ harap Suta.

 Erwin Suryadarma berharap, pemberian dana KUR kepada dengan bunga murah 7 persen setahun  maka UKM-UKM yang ada di Denpasar akan terus bergerak meningkatkan usahannya.

Dikatakan dulunya  UKM yang ada masih mikro dan sekarang adanya bantuan dana, pelatihan termasuk pemasaran akan naik kelas menjadi usaha kecil dan seterusnya.

”Kedepan kita harapkan UKM-UKM yang ada di Kota Denpasar akan tumbuh dan berkembang. Mengingat wirausaha-wirausaha yang ada di Denpasar minimal tumbuh di atas 2 persen.

Bahkan sekarang sudah tumbuh lebih dari 3 persen,’’ terang mantan Kadisosnaker Kota Denpasar ini. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/