26.2 C
Jakarta
22 November 2024, 4:18 AM WIB

Jatuh Bangun di Bisnis Trading, Nasabah SGB Kini Untung Besar

DENPASAR – Pius I Wayan Lingga Arnata, sempat frustasi saat mengetahui uangnya lebih dari Rp 1,4 miliar lenyap saat melakukan transaksi di perusahaan pialang Solid Gold Berjangka (SGB).

Saat itu di 6 Desember 2018, dia dan istrinya masing-masing menginvestasikan masing-masing Rp 200 juta dan menjadi nasabah pasif. Artinya proses trading dilakukan oleh oknum dalam managemen Solid Gold Berjangka (SGB) di Jalan Merdeka, Denpasar. 

“Jad totalnya waktu itu Rp 400 juta. 28 Desember 2018 saya dapat profit Rp 60 juta dan istri saya Rp 40 juta. Sehingga waktu itu saya tambah semangat dengan profit itu.

Kemudian saya tertarik lagi menambahkan modal saya sebanyak Rp 300 juta jadi Rp 500 juta. Dan istri saya nambah Rp 200 juta jadi Rp 400 juta. Sehingga total saya dan istri saya Rp 900 juta,” kata Lingga Arnata, di kantor SGB Bali, Rabu (22/7). 

Pensiunan guru di SMA Santo Yosep Denpasar ini pun menikmati masa-masa indahnya menjadi nasabah Solid Gold Berjangka.

Setelah menambah modalnya, Februari 2019 hingga Agustus di tahun yang sama, dia dan istri pun tidak mendapatkan keuntungan sepeserpun.

Bahkan, oleh oknum managemen yang mengelola akunnya dan istri pun kembali dimintai dana tambahan sebanyak Rp 400 juta.

Oknum tersebut berkilah bahwa dana itu adalah dana pemulihan akun. Dia juga dijanjikan bahwa sebulan setelahnya profit dari modalnya itu akan keluar.

Namun anehnya, di bulan September di tahun yang sama, oknum tersebut kembali mendatangi rumahnya dan meminta tambahan uang pemulihan akun.

Saat itu, PT Solid Gold Berjangka masih dikelola oleh management yang lama. Lebih menyakitkan, ternyata di akun milik Lingga Arnata dan istri sudah tidak memiliki uang sepeser pun. 

“Dan datanglah management baru. Dan saya ke sini (kantor SGB) dengan istri saya. Setelah itu saya dijelaskan terkait akun saya.

Setelah di buka-buka, ternyata semua dana saya sudah habis, sudah di clear by system. Kalau ditotal Rp 1,3 miliar. Setelah itu management baru menyarankan saya untuk memasukan modal baru.

Tapi, dengan syarat trading sendiri. Jadi management baru ini akan mengedukasi. Dengan gambaran itu, saya berkeyakinan bahwa dengan investasi Kembali, saya bisa mengembalikan uang saya yang hilang saat management lama itu,” terangnya. 

Kini dalam waktu hanya sebulan, Lingga Arnata pun mendapatkan keuntungan dan manfaat dari investasinya melalui pialang Solid Gold Berjangka.

“Sekarang tiap pagi saya diberikan informasi oleh pihak management terkait harga. Sehingga saya bisa tranding dengan baik. Dan saya sudah mulai invest bulan lalu.

Dan, sekarang sudah Rp 200 juta kembali. Kita sebenarnya harus tahu dulu resiko. Dan me-manage resiko itu juga diajarkan.

Sehingga dengan trading sendiri dan belajar sendiri dan ternyata sangat menguntungkan dan menjanjikan,” tandasnya.

DENPASAR – Pius I Wayan Lingga Arnata, sempat frustasi saat mengetahui uangnya lebih dari Rp 1,4 miliar lenyap saat melakukan transaksi di perusahaan pialang Solid Gold Berjangka (SGB).

Saat itu di 6 Desember 2018, dia dan istrinya masing-masing menginvestasikan masing-masing Rp 200 juta dan menjadi nasabah pasif. Artinya proses trading dilakukan oleh oknum dalam managemen Solid Gold Berjangka (SGB) di Jalan Merdeka, Denpasar. 

“Jad totalnya waktu itu Rp 400 juta. 28 Desember 2018 saya dapat profit Rp 60 juta dan istri saya Rp 40 juta. Sehingga waktu itu saya tambah semangat dengan profit itu.

Kemudian saya tertarik lagi menambahkan modal saya sebanyak Rp 300 juta jadi Rp 500 juta. Dan istri saya nambah Rp 200 juta jadi Rp 400 juta. Sehingga total saya dan istri saya Rp 900 juta,” kata Lingga Arnata, di kantor SGB Bali, Rabu (22/7). 

Pensiunan guru di SMA Santo Yosep Denpasar ini pun menikmati masa-masa indahnya menjadi nasabah Solid Gold Berjangka.

Setelah menambah modalnya, Februari 2019 hingga Agustus di tahun yang sama, dia dan istri pun tidak mendapatkan keuntungan sepeserpun.

Bahkan, oleh oknum managemen yang mengelola akunnya dan istri pun kembali dimintai dana tambahan sebanyak Rp 400 juta.

Oknum tersebut berkilah bahwa dana itu adalah dana pemulihan akun. Dia juga dijanjikan bahwa sebulan setelahnya profit dari modalnya itu akan keluar.

Namun anehnya, di bulan September di tahun yang sama, oknum tersebut kembali mendatangi rumahnya dan meminta tambahan uang pemulihan akun.

Saat itu, PT Solid Gold Berjangka masih dikelola oleh management yang lama. Lebih menyakitkan, ternyata di akun milik Lingga Arnata dan istri sudah tidak memiliki uang sepeser pun. 

“Dan datanglah management baru. Dan saya ke sini (kantor SGB) dengan istri saya. Setelah itu saya dijelaskan terkait akun saya.

Setelah di buka-buka, ternyata semua dana saya sudah habis, sudah di clear by system. Kalau ditotal Rp 1,3 miliar. Setelah itu management baru menyarankan saya untuk memasukan modal baru.

Tapi, dengan syarat trading sendiri. Jadi management baru ini akan mengedukasi. Dengan gambaran itu, saya berkeyakinan bahwa dengan investasi Kembali, saya bisa mengembalikan uang saya yang hilang saat management lama itu,” terangnya. 

Kini dalam waktu hanya sebulan, Lingga Arnata pun mendapatkan keuntungan dan manfaat dari investasinya melalui pialang Solid Gold Berjangka.

“Sekarang tiap pagi saya diberikan informasi oleh pihak management terkait harga. Sehingga saya bisa tranding dengan baik. Dan saya sudah mulai invest bulan lalu.

Dan, sekarang sudah Rp 200 juta kembali. Kita sebenarnya harus tahu dulu resiko. Dan me-manage resiko itu juga diajarkan.

Sehingga dengan trading sendiri dan belajar sendiri dan ternyata sangat menguntungkan dan menjanjikan,” tandasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/