RadarBali.com – Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Provinsi Bali mempersiapkan kas minimum di daerah melebihi ketentuan yang diwajibkan.
Dari yang yang hanya berjumlah Rp 2 triliun, kini ditambah menjadi Rp 1,1 triliun. Total, kas minimum Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Bali mencapai Rp 3,1 triliun.
Hal ini sebagai langkah antisipasi adanya penukaran uang kecil jelang hari raya Galungan dan kebutuhan lainnya yang mendesak.
Causa Iman Karana, Kepala Kantor Perwakilan BI Provinsi Bali mengatakan, untuk mempersiapkan Galungan, BI akan menambah kas keliling.
Terutama, ke daerah-daerah tempat kebanyakan orang pulang kampung untuk merayakan hari raya Galungan. “Tapi menurut catatan kami, Galungan biasanya aktivitas penukaran kecil, justru lebih banyak saat Nyepi,” ujarnya.
Total yang disiapkan untukm kas minumum daerah Bali mencapai Rp 3,1 triliun. Padahal BI hanya diwajibkan memelihara kas minimum sebesar Rp 2 triliun.
Karena aktivitas Gunung Agung yang meningkat, pihaknya memutuskan menambah jumlah uang besar maupun kecil.
“Misalnya nanti ketika terjadi erupsi, otomatis, kebanyakan transaksi dilakukan secara tunai, dan kembali ke masa lampau lagi. Makanya stok uang kami tambah,” terangnya.
Ada 7 lokasi kas keliling yang disasar pihak BI untuk melayani aktivitas penukaran. Pada 23 Oktober 2017 di Pasar Ketapian dan Pasar Agung.
24 Oktober 2017 di Pasar Abian Timbul dan Pasar Dauh Puri. Selanjutnya pada 25 Oktober 2017 di Pasar Renon dan Pasar Sanur.
26 Oktober 2017 di Pasar Sukawati, 27 Oktober 2017 di Pasar Gianyar, 30 Oktober 2017 di Pasar Badung, dan 31 Oktober 2017 di Pasar Kereneng