33 C
Jakarta
21 September 2024, 14:43 PM WIB

Kemenpar-KBRI Dorong WN Pakistan Berwisata ke Bali dan Labuan Bajo

BADUNG-Selain India, Banglades dan Srilangka, Pakistan menjadi salah satu negara dari Asia Selatan yang warga negaranya kerap berwisata ke Indonesia.

 

Menurut data BPS, pada tahun 2017 junlah kunjungan Wisman Pakistan ke Indonesia mencapai 11.424 orang.

 

Di tahun 2018 meningkat menjadi 13.448. Dan hingga Agustus 2019, jumlah Wisman Pakistan yang berkunjung ke Indonesia sudah mencapai 9.276.

 

Jumlah inipun berpotensi akan bertambah seiring usaha promosi yang dilakukan pemerintah Indonesia.

 

 

Sigit Witjaksono selaku Asisten Deputi Pemasaran II Regional III Kementrian Pariwisata Republik Indonesia mengatakan bahwa beberapa tahun belakangan, Pakistan menjadi salah satu negara di Asia Selatan yang menjadi target promosi pariwisata, selain negara lain seperti India.

 

“Secara angka, (tinngkat kunjungan) Pakistan berpotensi meningkat. Pakistan merupakan salah satu wilayah di Asia Selatan yang akan ditargetkan untik promosi pariwisata selain india.

 

Secara angka Pakistan berpotensi akan meningkat. Dan kami harapkan tahun ini semakin meningkat,” terangnya di Kuta, Selasa (22/10) malam. 

 

Salah satu cara promosi yang dilakukan yakni dengan cara menggelar Familiarization Trip.

 

Dimana sebanyak sepuluh orang awak media dan penggiat media sosial juga influencer asal Pakistan diajak berkunjung ke Indonesia. Mereka mengunjungi Jakarta, Labuan Bajo dan kini di Bali. Kegiatan ini merupakan kerjasama Kementerian Pariwisata dan KBRI Islamabad.

 

 “Famtrip ini memiliki tujuan mempromosikan

destinasi pariwisata prioritas serta destinasi superprioritas untuk pasar Asia

Selatan khususnya negara Pakistan. Jadi, KBRI Islamabad menanggung tiket

internasional dan land arrangement di Jakarta, dan Kementerian Pariwisata

menanggung tiket domestic dan land arrangement diLabuan Bajo dan Bali,” terangnya.

 

Sementara itu, pada kesempatan yang sama, Dubes RI Untuk Pakistan,  Iwan Suyudhie Amri menerangkan bahwa pada dasarnya, Wisman Pakistan awalnya hanya mengenal beberapa destinasi pariwisata di Indonesia.

 

Seperti di wilayah Jakarta, dan Bandung. Dan kini Wisman Pakistan diharapkan mampu mengenal beberala destinasi super prioritas lainnya di indonesia seperti Labuan Bajo dan Bali.

 

Familiarization Trip yang diikuti oleh 10 orang awak media dan lenggiat media sosial dari Pakistan ini pun dipandang sebagai salah satu langkah tepat.

 

“Jika ada kesempatan kami juga akan melakukan promosi di Pakistan. Karena selama ini yang masih dikenal, Jakarta dan Badung sehingga kami dorong juga ke Bali dan Labuan Bajo. Jadi ini kesempatan kita memperkenalkan destinasi super prioritas kita,” terang Amri.

 

Lanjut dia, jumlah Wisman dari Pakistan yang berkunjung ke Indonesia memang belum sebanyak dari negara Asia Selatan lainnya.

 

Namun, potensi jumlah kunjungan akan meningkat seiring dengan gencarnya promosi yang dilakukan pemerintah Indonesia. 

 

Penduduk Pakistan berjumlah 220 juta jiwa. Maka Pakistan adalah potensi yang patut digarap. Apalagi situasi keamanan dan ekonominya sudah meningkat. Dan sejak saya tugas di sana, kami memang rutin melakukan Famtrip. Dan ini sangat baik dan efektif untuk promosi,” tandasnya. 

BADUNG-Selain India, Banglades dan Srilangka, Pakistan menjadi salah satu negara dari Asia Selatan yang warga negaranya kerap berwisata ke Indonesia.

 

Menurut data BPS, pada tahun 2017 junlah kunjungan Wisman Pakistan ke Indonesia mencapai 11.424 orang.

 

Di tahun 2018 meningkat menjadi 13.448. Dan hingga Agustus 2019, jumlah Wisman Pakistan yang berkunjung ke Indonesia sudah mencapai 9.276.

 

Jumlah inipun berpotensi akan bertambah seiring usaha promosi yang dilakukan pemerintah Indonesia.

 

 

Sigit Witjaksono selaku Asisten Deputi Pemasaran II Regional III Kementrian Pariwisata Republik Indonesia mengatakan bahwa beberapa tahun belakangan, Pakistan menjadi salah satu negara di Asia Selatan yang menjadi target promosi pariwisata, selain negara lain seperti India.

 

“Secara angka, (tinngkat kunjungan) Pakistan berpotensi meningkat. Pakistan merupakan salah satu wilayah di Asia Selatan yang akan ditargetkan untik promosi pariwisata selain india.

 

Secara angka Pakistan berpotensi akan meningkat. Dan kami harapkan tahun ini semakin meningkat,” terangnya di Kuta, Selasa (22/10) malam. 

 

Salah satu cara promosi yang dilakukan yakni dengan cara menggelar Familiarization Trip.

 

Dimana sebanyak sepuluh orang awak media dan penggiat media sosial juga influencer asal Pakistan diajak berkunjung ke Indonesia. Mereka mengunjungi Jakarta, Labuan Bajo dan kini di Bali. Kegiatan ini merupakan kerjasama Kementerian Pariwisata dan KBRI Islamabad.

 

 “Famtrip ini memiliki tujuan mempromosikan

destinasi pariwisata prioritas serta destinasi superprioritas untuk pasar Asia

Selatan khususnya negara Pakistan. Jadi, KBRI Islamabad menanggung tiket

internasional dan land arrangement di Jakarta, dan Kementerian Pariwisata

menanggung tiket domestic dan land arrangement diLabuan Bajo dan Bali,” terangnya.

 

Sementara itu, pada kesempatan yang sama, Dubes RI Untuk Pakistan,  Iwan Suyudhie Amri menerangkan bahwa pada dasarnya, Wisman Pakistan awalnya hanya mengenal beberapa destinasi pariwisata di Indonesia.

 

Seperti di wilayah Jakarta, dan Bandung. Dan kini Wisman Pakistan diharapkan mampu mengenal beberala destinasi super prioritas lainnya di indonesia seperti Labuan Bajo dan Bali.

 

Familiarization Trip yang diikuti oleh 10 orang awak media dan lenggiat media sosial dari Pakistan ini pun dipandang sebagai salah satu langkah tepat.

 

“Jika ada kesempatan kami juga akan melakukan promosi di Pakistan. Karena selama ini yang masih dikenal, Jakarta dan Badung sehingga kami dorong juga ke Bali dan Labuan Bajo. Jadi ini kesempatan kita memperkenalkan destinasi super prioritas kita,” terang Amri.

 

Lanjut dia, jumlah Wisman dari Pakistan yang berkunjung ke Indonesia memang belum sebanyak dari negara Asia Selatan lainnya.

 

Namun, potensi jumlah kunjungan akan meningkat seiring dengan gencarnya promosi yang dilakukan pemerintah Indonesia. 

 

Penduduk Pakistan berjumlah 220 juta jiwa. Maka Pakistan adalah potensi yang patut digarap. Apalagi situasi keamanan dan ekonominya sudah meningkat. Dan sejak saya tugas di sana, kami memang rutin melakukan Famtrip. Dan ini sangat baik dan efektif untuk promosi,” tandasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/