RadarBali.com – Paceklik ikan melanda nelayan di perairan Jembrana yang sudah berlangsung setahun lebih. Namun, produsen minyak ikan mengaku tidak terpengaruh.
Produksi tetap berjalan bahkan terus bertambah karena permintaan minyak ikan sangat tinggi. Hanya saja, untuk tetap produksi mereka harus mencari bahan baku ikan untuk diolah menjadi minyak ikan hingga ke Jawa dan Papua.
“Kalau di sini (Pengambengan) banyak ikan, tidak perlu jauh cari bahan baku,” ujar Adi pengusaha minyak ikan Desa Pengambengan, Minggu (23/7).
Dalam satu minggu, lanjut Adi, produksi minyak ikan perusahaan pengolahan minyak ikan yang dilakukan secara tradisional bisa memproduksi minyak ikan hingga 45 ton.
Namun, tergantung kualitas ikan yang menjadi bahan baku. Misalnya, jika kondisi ikan memasuki masa bertelur maka jumlah minyak ikan akan lebih banyak diperoleh.
Minyak ikan produksi Desa Pengambengan, kemudian dikirim ke Jakarta dan beberapa kota lainya untuk bahan campuran konsentrat untuk pakan ternak.” Tidak bisa dipakai untuk konsumsi,” ujarnya