26.9 C
Jakarta
26 April 2024, 20:30 PM WIB

Nelayan Jembrana Mulai Penen Lemuru, Sekali Melaut Tangkap 5 Ton Ikan

NEGARA – Nelayan dan pabrik pengalengan ikan di desa Pengembengan, Negara, kini bisa tersenyum lega.

Nelayan setempat mulai panen ikan lemuru atau kocing yang menjadi bahan baku utama pembuatan serden tersebut.

Panen ikan lemuru tersebut mulai dirasakan nelayan yang melaut sejak sekitar tiga hari lalu. Perahu-perahu selerek yang kembali dari melaut rata-rata membawa berton-ton ikan lemuru.

Mulainya panen ikan lemuru itu membuat situasi di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Pengembengan mulai ramai oleh buruh angkut (panol) maupun pembeli ikan dan kendaraan pengangkut ikan.

Beberapa nelayan mengatakan, ikan lemuru itu mereka tangkap di perairan yang tidak jauh yakni seputar Perairan Rambut Siwi, Mendoyo, dan Pekutatan.

“Di perairan wilayah timur kini mulai banyak muncul ikan lemuru,” ujar Komang Suar, salah satu nelayan.

Menurutnya, biasanya siklus tangkapan ikan di wilayah timur perairan Jembrana itu akan berlangsung cukup lama sehingga musim panen juga akan berlangsung lama.

“Jika disana sudah muncul banyak maka akan berlangsung lama muncul. Kita berharap ikan lemuru itu terus ada,”ungkapnya.

Dengan mulainya panen ikan lemuru, perahu selerek yang sebelumnya saat melaut jarang membawa hasil tangkapan, sejak beberapa hari ini sudah mulai mendapatkan tangkapan.

Bahkan ada beberapa perahu selerek bisa mendapat lima ton ikan kocing sekali melaut. Apik, nelayan lainnya menyampaikan, saat ini rata-rata dalam perahu selerek yang kembali dari melaut membawa 5 ton ikan lemuru.

“Kalau sebelumnya ikan lemuru  sama sekali tidak ada. Sekarang mulai banyak, mungkin sudah musim,” ungkapnya.

Panen ikan lemuru ini juga membuat perahu-perahu yang sebelumnya lama tidak melaut, kini mulai beroperasi.

Kepala Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pengambengan Putu Adi Astawa mengatakan, panen ikan lemuru itu mulai terjadi sejak tiga hari lalu. Namun belum semua perahu Selerek melaut.

“Ikan lemuru yang ditangkap nelayan ukurannya besar-besar dan aktivitas nelayan sudah meningkat. Namun masih ada beberapa perahu yang belum beroprasi, mungkin masih menunggu,” ungkapnya.

Astawa berharap setelah cukup lama nelayan paceklik ikan, panen ikan lemuru ini terus terjadi sehingga perekonomian mereka semakin meningkat.

Selain itu pabrik pengolahan ikan juga tdiak perlu lagi mendatangkan ikan lemuru dari luar. 

NEGARA – Nelayan dan pabrik pengalengan ikan di desa Pengembengan, Negara, kini bisa tersenyum lega.

Nelayan setempat mulai panen ikan lemuru atau kocing yang menjadi bahan baku utama pembuatan serden tersebut.

Panen ikan lemuru tersebut mulai dirasakan nelayan yang melaut sejak sekitar tiga hari lalu. Perahu-perahu selerek yang kembali dari melaut rata-rata membawa berton-ton ikan lemuru.

Mulainya panen ikan lemuru itu membuat situasi di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Pengembengan mulai ramai oleh buruh angkut (panol) maupun pembeli ikan dan kendaraan pengangkut ikan.

Beberapa nelayan mengatakan, ikan lemuru itu mereka tangkap di perairan yang tidak jauh yakni seputar Perairan Rambut Siwi, Mendoyo, dan Pekutatan.

“Di perairan wilayah timur kini mulai banyak muncul ikan lemuru,” ujar Komang Suar, salah satu nelayan.

Menurutnya, biasanya siklus tangkapan ikan di wilayah timur perairan Jembrana itu akan berlangsung cukup lama sehingga musim panen juga akan berlangsung lama.

“Jika disana sudah muncul banyak maka akan berlangsung lama muncul. Kita berharap ikan lemuru itu terus ada,”ungkapnya.

Dengan mulainya panen ikan lemuru, perahu selerek yang sebelumnya saat melaut jarang membawa hasil tangkapan, sejak beberapa hari ini sudah mulai mendapatkan tangkapan.

Bahkan ada beberapa perahu selerek bisa mendapat lima ton ikan kocing sekali melaut. Apik, nelayan lainnya menyampaikan, saat ini rata-rata dalam perahu selerek yang kembali dari melaut membawa 5 ton ikan lemuru.

“Kalau sebelumnya ikan lemuru  sama sekali tidak ada. Sekarang mulai banyak, mungkin sudah musim,” ungkapnya.

Panen ikan lemuru ini juga membuat perahu-perahu yang sebelumnya lama tidak melaut, kini mulai beroperasi.

Kepala Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pengambengan Putu Adi Astawa mengatakan, panen ikan lemuru itu mulai terjadi sejak tiga hari lalu. Namun belum semua perahu Selerek melaut.

“Ikan lemuru yang ditangkap nelayan ukurannya besar-besar dan aktivitas nelayan sudah meningkat. Namun masih ada beberapa perahu yang belum beroprasi, mungkin masih menunggu,” ungkapnya.

Astawa berharap setelah cukup lama nelayan paceklik ikan, panen ikan lemuru ini terus terjadi sehingga perekonomian mereka semakin meningkat.

Selain itu pabrik pengolahan ikan juga tdiak perlu lagi mendatangkan ikan lemuru dari luar. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/