RadarBali.com– Perayaan sejuta perawatan ultherapy oleh Merz Aesthetics yang berlangsung di Westin Resort, Nusa Dua pada Jumat (21/7) lalu berlangsung meriah.
Pasalnya, perusahaan teknologi kecantikan Merz Aesthetics yang dikenal dengan produk teknologi unggulannya ultherapy ini kini berhasil menjadi leader pengembangan teknologi kecantikan.
Pencapaian tersebut merupakan sejarah bagi perusahaan tersebut karena sejak diluncurkan tahun 2008 telah berhasil melakukan pengembangan teknologi ultrasound non-ivasif bagi perawatan wajah dengan cara merangsang pertumbuhan kolagen secara alami, sehingga menimbulkan regenerasi sel yang berdampak pada berkembangnya dunia kecantikan di Indonesia.
Keunggulan dari teknologi ini disebut-sebut dapat mengencangkan kulit yang terdapat pada bagian leher, bawah dagu, dan alis serta menghilangkan garis lurus dan keriput pada leher hingga ke bagian belahan dada.
Menurut Dokter Ahli Estetika Non Bedah Indonesia dr Olivia Ong menjelaskan akibat penerapan teknologi non-ivasif banyak wanita yang ingin menggunakannya untuk perawatan.
Karena pada metode tersebut selain merangsang kolagen secara alami juga memberikan hasil yang nyata.
“Ultheraphy sudah menjadi perawatan favorit bagi pasien saya, tidak mengherankan jika pencapaian ini menjadi sebuah tonggak sejarah yang luar biasa,” ujarnya sembari menerangkan jika kolagen pada setiap orang dapat dirangsang dengan suhu 60-70 derajat celsius, dan kolagen pada setiap manusia jumlahnya berbeda berdasarkan usia.
Sementara itu Chief Executive Officer Merz Pharma, Philip Burchard menjelaskan pihaknya sangat bangga atas pencapaian yang dilakukan oleh Ultherphy.
“Perawatan ini dilakukan oleh tenaga ahli estetika yang andal serta telah memberikan tingkat kepuasan yang konsisten.
Kami yakin perawatan ini dapat terus diberikan kepada pasien lebih dari dua juta kali,” timpalnya.
Ia menambahkan, saat ini kantor perwakilan Merz Asia Pacific Private Limited Indonesia telah mengampanyekan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat agar mengenal peralatan medis yang asli.
