GEROKGAK – Para pengusaha tambak udang di wilayah pesisir barat Gerokgak, Buleleng bukan hanya terdampak akibat wabah pandemi Covid-19.
Mereka kini sedang melawan serangan wabah penyakit baru yang diberi nama acute hepatopancreatic necrosis disease (AHPND). Akibat serangan AHPND, udang berusia 15 hari mati secara tiba-tiba.
Kendati berbagai cara upaya ditempuh dengan mengoptimalkan vitamin dan makanan untuk mencegah agar udang tidak terkena penyakit AHPND, namun gagal.
Pengusaha tambak udang terbesar di Kecamatan Gerokgak Hengky Putro Raharjo mengaku. penyakit AHPND yang menyerang udang sejatinya terjadi sejak bulan Mei lalu.
Namun mulai parah di bulan Agustus hingga Oktober ini. Ribuan udang yang berada di tambaknya seluas 9 hektare siap panen, mati terkena penyakit AHPND.
“Kami sudah laporkan kejadian ini ke Dinas Perikanan Buleleng dan Balai Besar Riset Budidaya Laut dan Penyuluh Perikanan (BBRBLPP) Gondol.
Termasuk ke Balai Perikanan Budidaya Air Payau (BPBAP) Situbondo. Kemudian petugas juga sudah turun melihat kondisi udang dan mengambil sampel udang,” ungkap Hengky.
Sebelumnya, penyakit AHPND mewabah pada petambak uang yang berada di negara Filipina, Vietnam dan Thailand. Namun, kini juga menyerang tambak udang yang ada di Bali, Indonesia.
Dia menyebut, penyakit AHPND dengan cepat bermutasi menjangkit udang lainnya. Bahkan, menjadi koloni.
Satu udang terjangkit dengan cepat menyebarkan penyakit. Dengan ciri udang terserang penyakit ini berwarna pucat dan keropos kerdil. “Kalau untuk penyebab pasti kami belum tahu,” paparnya.