JAKARTA – Dalam upaya membuka isolasi layanan komunikasi di Indonesia, dalam waktu tiga tahun terakhir Telkomsel telah membangun 551 base transceiver station (BTS) di wilayah-wilayah pedesaan yang sebelumnya tidak memperoleh layanan komunikasi.
Dalam waktu dekat, Telkomsel akan segera mengoperasikan 17 BTS lainnya, sehingga secara total Telkomsel menghadirkan 568 BTS di 568 desa tanpa sinyal di tanah air.
Seluruh BTS di wilayah terisolir tersebut tersebar di 14 provinsi, yakni Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Sumatera Barat, Jambi, Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT), Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Maluku Utara,
Maluku, Papua Barat, dan Papua. Dari 568 BTS tersebut, 47 di antaranya merupakan BTS 4G yang memungkinkan masyarakat memanfaatkan layanan data yang berkualitas untuk meningkatkan produktivitas.
“Kami terus berupaya menyediakan layanan komunikasi berkualitas yang merata di seluruh Indonesia untuk mendorong pertumbuhan masyarakat dalam segala aspek kehidupan,” terang Direktur Network Telkomsel Bob Apriawan.
Dalam membangun BTS USO di wilayah-wilayah terisolir, Telkomsel menerapkan teknologi BTS yang memungkinkan penggunaan layanan transmisi satelit Very Small Aperture Terminal-Internet Protocol (VSAT-IP).
Teknologi ini merupakan solusi komunikasi untuk melayani daerah-daerah terpencil dengan kondisi geografis yang menantang sehingga paling tepat untuk diimplementasikan di negara kepulauan seperti Indonesia.