CELUKAN BAWANG – Momen yang ditunggu-tunggu akhirnya tiba. Kementerian Perhubungan akhirnya menjadikan Pelabuhan Celukan Bawang bukan saja pelabuhan barang, tapi juga orang.
Hal ini ditandai dengan bersandarnya kapal perintis di Pelabuhan Celukan Bawang dari Surabaya menuju wilayah Indonesia Timur.
Selama ini untuk bepergian, warga Pulau Sepeken, Madura, lebih banyak memakai PPI Sangsit, di Kecamatan Sawan.
Dengan beroperasinya Pelabuhan Celukan Bawang, maka warga Sepeken tidak perlu lagi pergi pulang melalui PPI Sangsit, tapi cukup di Pelabuhan Celukan Bawang.
Kapal perintis yang berlabuh kemarin adalah KM Sabuk Nusantara 51. Kapal ini resmi akan melayani pelayaran Buleleng-Sapeken, Madura serta pulau-pulau bagian Indonesia Timur.
Menurut General Manajer (GM) Pelindo III Celukan Bawang, Rio Dwi Santoso, kapal perintis ini bantuan dari Kemenhub untuk transportasi laut Buleleng ke wilayah Surabaya, Madura perairan dan Indonesia Timur.
Kapal ini akan melayani pelayaran dengan rute pelayaran trayek R-18 yang mencakup wilayah, Surabaya-Kalianget-Kangean-Sapeken-Buleleng-Carik-Badas-Bima-Labuhan Bajo-Waikelo-Labuhan Bajo-Bima-Badas-Carik-Buleleng-Sapeken-Kangean-Kalianget-Surabaya.
“Kapal itu secara rutin akan melayani penumpang menuju rute-rute perintis yang ditetapkan. Setiap minggu kapal itu akan bersandar di Pelabuhan Celukan Bawang,” beber Rio Santoso.
Bantuan kapal perintis bagian dari program Presiden RI Joko Widodo dalam hal tol laut yang nantinya bakal menghubungkan pulau-pulau yang ada di Indonesia.
Bertambahnya armada angkutan laut ini, diyakini Ria Santoso menjadi jembatan yang merangkai pulau-pulau di wilayah timur Indonesia.
Kehadiaran kapal perintis lebih memudahkan akses baik penumpang maupun arus barang yang masuk melalui rute-rute yang telah ditentukan.
Disamping itu rute antar pulau terjangkau juga mampu meningkatkan arus masuknya barang dan perekonomian masyarakat di Buleleng,” tandasnya.