RadarBali.com – Meski dikenal sebagai desa produsen garam, namun petani garam Desa Kusumba dan Pesinggahan, Dawan, belum mampu memproduksi garam beryodium.
Karena itu, sampai saat ini kebutuhan garam beryodium dipenuhi dari luar Klungkung. Untuk mengurangi ketergantungan dari luar, Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian Klungkung berencana memproduksi garam yodium secara mandiri.
“Saat ini sedang dalam tahap ujicoba,” ujar Kabid Perindustrian Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian Wayan Merta, Rabu (25/10).
Beberapa peralatan disiapkan untuk memproduksi garam yodium. Di antaranya mesin penyedot air laut, dan mixer iodisasi.
Penunjukan langsung dilakukan karena pengadaan mixer iodisasi dan pengemasan tidak tercantum dalam katalog dan tidak ada dijual di toko.
“Kedua mesin ini harus dirakit dan membutuhkan waktu setidaknya 1,5 bulan,” ujar Merta. Phaknya optimistis program ujicoba pembuatan garam beryodium bisa dilaksanakan tahun ini.
“Ujicoba melibatkan tim dari berbagai OPD. Dinas kami mendapat tugas untuk pengadaan mesin mixer dan pengepakan,” imbuhnya.
Yang dia khawatirkan, apakah para petani bisa menyediakan satu ton garam setiap bulan untuk program ini. Untungnya, petani menyatakan siap.
“17 petani garam menyanggupi menyuplai kebutuhan garam,” bebernya. Untuk pemasaran, Bupati Klungkung Nyoman Suwirta berencana memasarkan
produk garam beryodium tersebut di kalangan pegawai lingkungan Pemkab Klungkung terlebih dulu. Sementara masyarakat bisa mendapatkannya di BUMDes