NUSA DUA-Berdasarkan data yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik Bali, bulan April 2019, menunjukan bahwa kunjungan wisatawan ke Bali menuru 0,04 persen.
Prosentase ini menjadi yang terburuk beberapa tahun terakhir. Saat itu, pihak BPS mengatakan bahwa beberapa faktor kemungkinan menjadi pemicu. Mulai dari adanya 10 Bali Baru di Indonesia, dan juga mahalnya harga tiket pesawat.
Bali Beyond Travel Fair (BBTF) ke 6 yang digelar di BNDCC Nusa Dua, Kuta Selatan pun diharapkan bisa sarana agar pariwisata Bali kembali bergairah.
Hal ini disampaikan langsung oleh I Ketut Ardana, selaku Ketua Bali Beyod Travel Fair, di Nusa Dua Rabu(26/6) sore.
Dijelaskannya, bahwa kegiatan tahunan ini memilih tema untuk travel fair tidak hanya untuk meningkatkan kesadaran secara nasional atau regional tetapi juga untuk partisipasi dalam gerakan pariwisata global, termasuk untuk membuat tingkat kunjungan pariwisata Bali kembali bergairah.
“Saat ini pariwisata Bali sedang lesu, Memang ini kenyataan. Kami telah memilih tema Journey to Sustainable Tourism di tahun ini karena kami percaya pada potensi Indonesia dimana Bali berfungsi sebagai market place,” katanya.
Dilanjutkannya bahwa untuk membuat tingkat kunjungan ke Bali kembali meningkat, maka kegiatan Bali Beyond Travel Fair ini harus benar-benr bisa dimanfaatkan sebagai ajang promosi.
Apalagi tahun ini BBTF 2019 menghadirkan 232 penjual dan 303 pembeli dari 46 negara dengan estimasi transaksi mencapai Rp 9,06 Triliun.
BBTF 2019 juga akan menjadi tuan rumah bagi pembicara yang membahas peluang, tren dan wawasan industri serta menyoroti keragaman warisan budaya Indonesia. “Kami akan menyebarkan informasi terkait pariwisata Bali. Berpromosi kepada 46 negara yang turut hadir ini,” tambahnya.
Ardana pun meyakini bahwa pariwisata Bali bisa kembali meningkat dengan segala keindahan yang dimiliki oleh Bali.
“Kami yakin Bali ini mempunyai daya tarik yang bagus. Kami yakin turis tetap menjadikan Bali menjadi tujuan pariwisata yang terus dikunjungi,” tukasnya.