RadarBali.com – Meningkatnya aktifitas Gunung Agung memaksa Perusahaan Listrik Negara (PLN) menyiapkan berbagai langkah antisipasi.
Langkah ini dilakukan demi menjaga pasokan listrik tetap normal. Sebagai catatan, saat ini seluruh suplai listrik di Karangasem dipasok melalui Gardu Induk Amlapura yang masuk pada kawasan rawan bencana (KRB) Gunung Api Agung.
“Potensi gangguan telah diketahui, apabila suatu waktu terjadi letusan atau erupsi, listrik akan dipadamkan,” ujar General Manager PLN Distribusi Bali Nyoman Suwarjoni Astawa kemarin.
Prosedur pengamanan pasokan listrik dan aset kelistrikan PLN telah disiapkan melalui koordinasi antar unit PLN untuk memastikan keamanannya.
PLN juga telah melakukan kesiapan prosedur dalam pengamanan listrik saat bencana alam, dengan menyiapkan pasokan listrik di lokasi pengungsian warga.
Hingga saat ini, ada 13 unit genset yang telah disiagakan di Abang, Manggis, Sidemen, Klungkung, Rendang, dan Tejakula.
“Petugas juga sudah kami siagakan untuk menjaga pasokan listrik dan membantu kebutuhan masyarakat di posko,” sambungnya.
Suwarjoni Astawa menambahkan, PLN juga menyiapkan 50 personel teknik dan tim penanggulangan bencana jika sewaktu-waktu Gunung Agung erupsi.
“Kami berharap aktivitas Gunung Agung tidak sampai berefek fatal pada masyarakat dan infrastruktur Bali. Kita sama-sama berdoa agar ujian ini segera berakhir,” paparnya.
PLN mencatat, jika sampai terjadi erupsi, diperkirakan ada 48.223 pelanggan yang akan terdampak.