AMLAPURA – Di masa pandemic Covid-19 saat ini petani Karangasem malah semakin tergencet. Di antaranya adalah petani cengkeh.
Ini karena harga cengkeh melorot tajam. Di mana saat ini harga cengkeh berkisar Rp 14 ribu per kilogramnya.
Beda dengan harga sebelumnya yang mencapai Rp 25 ribu per kilogram. Dengan kondisi seperti ini, petani cengkeh merugi. Karena untuk ongkos panen saja tidak cukup.
Hal ini dikemukakan salah satu petani cengkeh asal Pesangkan Anyar, Duda Timur, Selat, Karangasem I Wayan Dite Wijaya, 83.
Meski harga cengkeh jatuh, Dite Wijaya mengaku tidak akan menebang cengkeh miliknya. Ini karena yang bersangkutan selama ini memang penekun cengkeh.
Bahkan, Dite Wijaya sejak lama menggeluti dunia pertanian ini. Dia mengaku pernah menikmati harga cengkeh yang cukup bagus tahun 1983 silam.
“Kalau untuk menebang, tidak, saya suka cengkeh,” ujar Dite Wijaya. Diakui, beberapa petani cengkeh memilih menebang pohonnya. Tapi, dia memilih tidak melakukan itu.
Dite Wijaya mengatakan, menjual cengkeh tidak sulit karena ada pengepul yang datang sendiri untuk memetiknya.
“Jenis cengkeh yang cukup bagus itu adalah jenis Zanzibar,” bebernya. Petani hanya mengeek saat memetik agar tidak salah petik. Dan memastikan kalau yang dipetik adalah cengkeh yang bagus.