RadarBali.com – Selain di banjiri investor Tiongkok, Jepang ternyata memiliki ketertarikan dalam bidang investasi di Bali.
Bentuk investasi yang masih dalam tahap wacana itu rencananya akan diarahkan di kawasan Bali Utara atau Timur.
Alasan tersebut dilakukan agar tercipta pemerataan kue pariwisata di Bali agar tidak terpusat di Bali Selatan.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu Bali IB Made Parwata mengungkapkan,
selain investasi air bersih yang kini dalam tahap penjajakan oleh investor Cina, Jepang juga mulai melirik investasi pariwisata untuk usia lanjut (retaired tourism).
“Segmennya adalah turis asing yang memiliki cukup uang dan mereka sudah masuk kategori lanjut usia,” ujar IB Parwata.
Jadi pengembangan pariwisata ini dalam bentuk perkampungan. Bahkan, Provinsi Bali diundang ke Konsulat Jenderal Jepang untuk membicarakan investasi ini.
Menurutnya, saat ini banyak wisatawan asing usia lanjut yang tertarik untuk wisata usia lanjut.
“Biasanya banyak pensiunan, atau pemilik perusahaan dari luar negeri yang ingin menikmati wisata ini,” terangnya.
Sejatinya untuk wisata usia lanjut dalam bentuk perkampungan sudah ada di Bali. Tepatnya di wilayah Sembung Badung yang berbentuk klinik pengobatan.
“Hanya disana kan tidak hanya turis, tapi semua lansia dari mana saja bisa menikmati,” pungkasnya