29.2 C
Jakarta
30 April 2024, 2:40 AM WIB

CAR Bank Bukopin Di Atas Ketentuan Regulator Sesuai Profil Risiko

JAKARTA – Bank Bukopin menegaskan rasio Kecukupan Penyediaan Modal Minimum (KPMM) alias capital adequacy ratio (CAR) telah memenuhi ketentuan regulator sesuai profil risiko.

Per posisi Laporan Desember 2019 audited dan Maret 2020, rasio KPMM Bank Bukopin berada diposisi 12,59%.

Hal ini menunjukan Bank Bukopin sudah memenuhi ketentuan regulator tentang Kecukupan Penyediaan Modal Minimum.

Selain itu untuk meningkatkan permodalan Bank Bukopin, para pemegang saham utama telah sepakat untuk bersama-sama

memperkuat permodalan Bank Bukopin melalui right issue diharapkan dapat direalisasikan bulan Mei atau Juni 2020.

Direktur Utama PT Bank Bukopin Tbk. Eko Rachmansyah Gindo mengatakan, proses right issue yang diajukan telah sampai pada proses registrasi tahap 4 dan menunggu pernyataan efektif dari OJK.

Dari aksi korporasi ini, perseroan berharap akan memperkuat struktur permodalan untuk bisa menghadapi tantangan dan rencana bisnis ke depan.

Komitmen yang ditunjukan oleh dua Pemegang Saham Utama tersebut menunjukan bahwa Para Pemegang Saham Utama senantiasa

mendukung Bank Bukopin, baik dari sisi likuiditas maupun aktivitas perseroan yang bertujuan untuk meningkatkan volume bisnis.

Eko mengatakan, komitmen yang ditunjukan oleh Pemegang Saham Utama tidak lepas dari performa dan fokus bisnis Bank Bukopin yang konsisten dan terarah.

Hal ini merujuk pada konsistesi Bank Bukopin dalam hal penyaluran kredit UMKM. Per Desember 2019, di antara 21 bank dengan aset terbesar di Tanah Air, dengan komposisi kredit UMKM sebesar 57,4%, Bank Bukopin menjadi bank dengan porsi kredit UMKM terbesar.

Dua bank pada peringkat bawahnya memiliki porsi kredit UMKM sebesar 48,4% dan 24,9%.

 Mempertahankan konsistensi, Per Maret 2020, Bank Bukopin masih mempertahankan porsi terbesar penyaluran kredit UMKM dengan

rasio penyaluran kredit UMKM sebesar 55,7% dari 7 Bank dengan asset terbesar yang telah memaparkan laporan keuangan periode Maret 2020.

“Segmen UMKM merupakan salah satu motor penggerak terpenting bagi Bank Bukopin yang memfokuskan bisnisnya pada segmen Ritel,” ujarnya hari ini.

Eko mengatakan ke depan Bank Bukopin akan terus konsisten mendukung pengembangan bisnis pada segmen UMKM di Indonesia.

Segmen UMKM mempunyai peran penting dan strategis dalam perekonomian nasional. Segmen tersebut berperan penting sebagai mesin pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja.

UMKM juga merupakan sektor yang telah terbukti kuat menghadapi krisis. Eko mengungkapkan pada segmen UMKM ekspansi kredit Bank Bukpin difokuskan pada pembiayaan kredit produktif di segmen-segmen unggulan.

Sementara untuk meningkatkan daya saing, Bank Bukopin terus melakukan inovasi produk pembiayaan yang fokus dan tepat penggunaanya seperti pada produk Flexy Bill, Flexy Gas, dan Flexy Health.

Dalam hal percepatan proses bisnis, Bank Bukopin memaksimalkan pemanfaataan teknologi informasi dan simplifikasi proses. (rba)

JAKARTA – Bank Bukopin menegaskan rasio Kecukupan Penyediaan Modal Minimum (KPMM) alias capital adequacy ratio (CAR) telah memenuhi ketentuan regulator sesuai profil risiko.

Per posisi Laporan Desember 2019 audited dan Maret 2020, rasio KPMM Bank Bukopin berada diposisi 12,59%.

Hal ini menunjukan Bank Bukopin sudah memenuhi ketentuan regulator tentang Kecukupan Penyediaan Modal Minimum.

Selain itu untuk meningkatkan permodalan Bank Bukopin, para pemegang saham utama telah sepakat untuk bersama-sama

memperkuat permodalan Bank Bukopin melalui right issue diharapkan dapat direalisasikan bulan Mei atau Juni 2020.

Direktur Utama PT Bank Bukopin Tbk. Eko Rachmansyah Gindo mengatakan, proses right issue yang diajukan telah sampai pada proses registrasi tahap 4 dan menunggu pernyataan efektif dari OJK.

Dari aksi korporasi ini, perseroan berharap akan memperkuat struktur permodalan untuk bisa menghadapi tantangan dan rencana bisnis ke depan.

Komitmen yang ditunjukan oleh dua Pemegang Saham Utama tersebut menunjukan bahwa Para Pemegang Saham Utama senantiasa

mendukung Bank Bukopin, baik dari sisi likuiditas maupun aktivitas perseroan yang bertujuan untuk meningkatkan volume bisnis.

Eko mengatakan, komitmen yang ditunjukan oleh Pemegang Saham Utama tidak lepas dari performa dan fokus bisnis Bank Bukopin yang konsisten dan terarah.

Hal ini merujuk pada konsistesi Bank Bukopin dalam hal penyaluran kredit UMKM. Per Desember 2019, di antara 21 bank dengan aset terbesar di Tanah Air, dengan komposisi kredit UMKM sebesar 57,4%, Bank Bukopin menjadi bank dengan porsi kredit UMKM terbesar.

Dua bank pada peringkat bawahnya memiliki porsi kredit UMKM sebesar 48,4% dan 24,9%.

 Mempertahankan konsistensi, Per Maret 2020, Bank Bukopin masih mempertahankan porsi terbesar penyaluran kredit UMKM dengan

rasio penyaluran kredit UMKM sebesar 55,7% dari 7 Bank dengan asset terbesar yang telah memaparkan laporan keuangan periode Maret 2020.

“Segmen UMKM merupakan salah satu motor penggerak terpenting bagi Bank Bukopin yang memfokuskan bisnisnya pada segmen Ritel,” ujarnya hari ini.

Eko mengatakan ke depan Bank Bukopin akan terus konsisten mendukung pengembangan bisnis pada segmen UMKM di Indonesia.

Segmen UMKM mempunyai peran penting dan strategis dalam perekonomian nasional. Segmen tersebut berperan penting sebagai mesin pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja.

UMKM juga merupakan sektor yang telah terbukti kuat menghadapi krisis. Eko mengungkapkan pada segmen UMKM ekspansi kredit Bank Bukpin difokuskan pada pembiayaan kredit produktif di segmen-segmen unggulan.

Sementara untuk meningkatkan daya saing, Bank Bukopin terus melakukan inovasi produk pembiayaan yang fokus dan tepat penggunaanya seperti pada produk Flexy Bill, Flexy Gas, dan Flexy Health.

Dalam hal percepatan proses bisnis, Bank Bukopin memaksimalkan pemanfaataan teknologi informasi dan simplifikasi proses. (rba)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/