29.3 C
Jakarta
22 November 2024, 10:39 AM WIB

Gubernur Minta Gratiskan Hotel untuk Wisatawan Backpacker

RadarBali.com – Gubernur Bali Made Mangku Pastika meminta pengungsi tidak perlu panik menghadapi erupsi Gunung Agung.

Pastika menilai para pengungsi sudah tahu apa yang harus dilakukan dan kemana mengungsi, lantaran dua bulan lalu saat status Awas (level IV) sudah pernah mengungsi.

Yang menarik, Pastika meminta dan mengimbau pelaku pariwisata, terutama pemilik hotel bisa memberikan diskon maksimal pada turis backpacker atau turis dengan bekal pas-pasan.

“Ini kan bencana, saya minta pelaku pariwisata berpartisipasi. Berikan diskon maksimal kalau perlu gratiskan hotel. Terutama untuk turis backpaker yang duitnya yang sudah habis.

Masak (turis backpakcer) dibuatkan tenda juga,” kata Gubernur Pastika ditemui usai rapat di DPRD Bali, kemarin (27/11). 

Selain menggratiskan hotel, Pastika juga minta ada solusi tiket bisa diperpanjang karena penerbangan ditutup.

Tidak hanya tiket, visa yang sudah habis juga bisa diperpanjang. Pastika menegaskan, pihaknya menagih janji pada para pelaku pariwisata.

Dalam pertemuan sebelum Gunung Agung erupsi, pelaku pariwisata menyanggupi berpartisipasi jika terjadi bencara.

Apalagi, lanjut Pastika, selama ini pelaku pariwisata sudah banyak meraup untung banyak dari pariwisata.

Setelah mendapat keuntungan, sudah semestinya pelaku pariwisata berkorban saat terjadi bencana. Dengan mau menolong ikhlas, Pastika yakin pelaku pariwisata mendapat balasan dari Tuhan.

“Siapa tahu dengan menolong ini (erupsi Gunung Agung) bisa berhenti. Saya minta pelaku pariwisata berpartisipasi untuk seminggu ini,” tukasnya.

“Sekarang (erupsi Gunung Agung) sudah terjadi. Turis yang punya duit banyak enak, bisa lewat darat ke Surabaya.

Yang nggak enak yang backpakcer ini, mereka harus diperhatikan,” tandas gubernur pensiunan polisi itu.

Pastika menegaskan, dirinya sudah menekan surat tanggap darurat bencana Gunung Agung dua hari lalu.

Dengan ditekennya surat tersebut, maka penyaluran logistik dan keperluan lainnya bisa dilakukan kembali.

“Kalau soal dana ada, kami pakai dana lama (APBD perubahan 2017). Kalau tidak cukup kami minta pusat,” imbuhnya

RadarBali.com – Gubernur Bali Made Mangku Pastika meminta pengungsi tidak perlu panik menghadapi erupsi Gunung Agung.

Pastika menilai para pengungsi sudah tahu apa yang harus dilakukan dan kemana mengungsi, lantaran dua bulan lalu saat status Awas (level IV) sudah pernah mengungsi.

Yang menarik, Pastika meminta dan mengimbau pelaku pariwisata, terutama pemilik hotel bisa memberikan diskon maksimal pada turis backpacker atau turis dengan bekal pas-pasan.

“Ini kan bencana, saya minta pelaku pariwisata berpartisipasi. Berikan diskon maksimal kalau perlu gratiskan hotel. Terutama untuk turis backpaker yang duitnya yang sudah habis.

Masak (turis backpakcer) dibuatkan tenda juga,” kata Gubernur Pastika ditemui usai rapat di DPRD Bali, kemarin (27/11). 

Selain menggratiskan hotel, Pastika juga minta ada solusi tiket bisa diperpanjang karena penerbangan ditutup.

Tidak hanya tiket, visa yang sudah habis juga bisa diperpanjang. Pastika menegaskan, pihaknya menagih janji pada para pelaku pariwisata.

Dalam pertemuan sebelum Gunung Agung erupsi, pelaku pariwisata menyanggupi berpartisipasi jika terjadi bencara.

Apalagi, lanjut Pastika, selama ini pelaku pariwisata sudah banyak meraup untung banyak dari pariwisata.

Setelah mendapat keuntungan, sudah semestinya pelaku pariwisata berkorban saat terjadi bencana. Dengan mau menolong ikhlas, Pastika yakin pelaku pariwisata mendapat balasan dari Tuhan.

“Siapa tahu dengan menolong ini (erupsi Gunung Agung) bisa berhenti. Saya minta pelaku pariwisata berpartisipasi untuk seminggu ini,” tukasnya.

“Sekarang (erupsi Gunung Agung) sudah terjadi. Turis yang punya duit banyak enak, bisa lewat darat ke Surabaya.

Yang nggak enak yang backpakcer ini, mereka harus diperhatikan,” tandas gubernur pensiunan polisi itu.

Pastika menegaskan, dirinya sudah menekan surat tanggap darurat bencana Gunung Agung dua hari lalu.

Dengan ditekennya surat tersebut, maka penyaluran logistik dan keperluan lainnya bisa dilakukan kembali.

“Kalau soal dana ada, kami pakai dana lama (APBD perubahan 2017). Kalau tidak cukup kami minta pusat,” imbuhnya

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/